KLASIFIKASI
BAKTERI
OLEH :
LALU MUHAMMAD HAERUL WARDI
AKADEMI
KESEHATAN GIGI
KARYA ADI
HUSADA MATARAM
2011
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan
Puja dan puji Syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Mikrobiologi tentaang “KLASIFIKASI BAKTERI”.
Karna
keterbatasan kemampuan serta minimnya pengalaman dalam penyusunan tugas ini.
Kami menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan tugas mikrobiologi ini. Oleh
karna itu, kami sangat mengharapkan saran dan keritiknya.
Dalam kesempatan ini, kami
mengucapkan terima kasih kepada para dosen pembimbing, khususnya mata pelajaran
Mikrobiologi.
Demikian
kata pengantar yang dapat kami sampaikan
lebih dan kurangnya kami mohon maaf.
Mataram,3 Oktober 2011
Penyusun,
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
- Latar Belakang...................................................................................................... 4
- Rumusan Masalah................................................................................................. 5
- Tujuan ................................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
- Klasifikasi Bakteri................................................................................................. 6
BAB III PENUTUP
- Kesimpulan ........................................................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................................................................................................... 35
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mikroorganisme merupakan suatu
kelompok organisme yang tidak dapat dilihat dengan menggunakan mata telanjang,
sehingga diperlukan alat bantu untuk dapat melihatnya seperti mikroskop, lup
dan lain-lain. Cakupan dunia mikroorganisme sangat luas, terdiri dari berbagai
kelompok dan jenis, sehingga diperlukan suatu cara pengelompokan atau
pengklasifikasian.
Klasifikasi adalah suatu istilah
yang berkaitan dan sering kali digunakan atau dipertukarkan dengan taksonomi.
Taksonomi adalah ilmu mengenai klasifikasi atau penataan sistematis organisme
kedalam kelompok atau kategori yang disebut taksa (tunggal, takson) tetapi
penyusunan taksonomi mikroorganisme mensyaratkan diidentifikasi sebagai mana
mestinya dan diberi nama. Kegiatan secara keseluruhan, yakni tentang
pengklasifikasian penamaan dan pengidentifikasian mikroorganisme, disebut
sebagai sistematika mikroba.
Menyusun sistematik dalam dunia
mikroorganisme bukanlah pekerjaan yang mudah kesulitan pertama yang kita hadapi
ialah menentukan apakah mikroba itu golongan hewan atau golongan tumbuhan.
Setelah leeuwenhoek menyelami dunia mikroorganisme , sarjana Zoologi seperti
Muller (1773) dan erlenberg (1838) menggolongkan bakteri pada protozoa. Baru
pada tahun (1873), Cohn sarjana botani bangsa Jerman, mengetahui adanya
ciri-ciri yang menyebabkan ia lebih condong menggolongkan bakteri (salah satu
mikroorganisme) pada tumbuhan. Klasifikasi bakteri secara agak lengkap pada
tahun 1875, dan sejak itu diadakan penyempurnaan secara berangsur-angsur sampai
sekarang.
Banyak kesulitan dalam
mengklasifikasikan mikroorganisme. Misalnya dalam klasifikasi bakteri. Kriteria
dalam kalasifikasi berbeda dengan mengklasifikasikan tumbuhan tingkat tinggi
dan hewan tingkat tinggi yang didasarkan terutama pada sifat-sifat
marfologisnya. Tetapi hal ini sulit dilaksanakan pada bakteri, sehingga
klasifikasi bakteri di dasarkan sebagian pada sifat-sifat morfologi, dan
sifat-sifat fisiologinya termasuk imunologi.
Banyak
bakteri di bawah mikroskop menunjukkan bentuk morfologi yang sama, tetapi
sifat-sifat fisiologi mereka berlainan sama sekali. Ada beberapa golongan
bakteri yang sama bentuknya, tetapi yang satu dapat mencernakan asam amino
tertentu, sedangkan yang lainnya tidak. Ada pula suatu golongan yang dapat
menyebabkan suatu penyakit, sedang golongan yang lain tidak. Maka jelaslah
bahwa kesukaran kita untuk menetapkan spesies berdasarkan sifat-sifat morfologi
saja.
B. Rumusan Masalah
Adakah
peranan penting bakteri bagi kehidupan, dan apa saja keuntungan dan kekurangan
bakteri dalam kehidupan.
C.
Tujuan
·
Mengetahui klasifikasi dan
identifikasi suatu mikroorganisme khusus bakteri.
·
Mengetahui manfaat mikroorganisme
bagi kehidupan.
·
Mengetahui kekurangan dari bakteri. dll
BAB II
PEMBAHASAN
Klasifikasi BakteriBakteri merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih tersebar luas dibandingkan mahluk hidup yang lain . Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di darat hingga lautan dan pada tempat-tempat yang ekstrim. Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan. Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan mahluk hidup yang lain. Bakteri adalah organisme uniselluler dan prokariot serta umumnya tidak memiliki klorofil dan berukuran renik (mikroskopis).
1.1 Ciri-Ciri Bakteri
Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain yaitu:
- Organisme uniselluler
- Prokariot (tidak memiliki membran inti sel)
- Umumnya tidak memiliki klorofil
- Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron umumnya memiliki ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron.
- Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam
- Hidup bebas atau parasit
- Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas, kawah atau gambut dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan
- Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung peptidoglikan
Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu:
- Struktur dasar
(dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri)
Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan - Struktur tambahan
(dimiliki oleh jenis bakteri tertentu)
Meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan endospora.
- Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan polisakarida (ketebalan peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri gram positif bila peptidoglikannya tebal dan bakteri gram negatif bila peptidoglikannya tipis).
- Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas lapisan fosfolipid dan protein.
- Sitoplasma adalah cairan sel.
- Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas protein dan RNA.
- Granula penyimpanan, karena bakteri menyimpan cadangan makanan yang dibutuhkan.
1. KLASIFIKASI
BAKTERI MENURUT BERGEY (EDISI ke-7)
Dunia tumbuhan
dibagi atas 5 divisi (phylum), yaitu :Divisi I – Protophyta
Divisi II – Thallophyta
Divisi III – Bryophyta
Divisi IV – Pteridophyta
Divisi V – Spermatophyta
Divisi I Protophyta dibagi atas 3 klas, yaitu :
Klas I – Schizophyceae (ganggang biru)
Klas II – Schizomycetes ( bakteri dan bentuk-bentuk yang serupa)
Klas III – Microtatobiotes ( rickettsia dan virus)
Selanjutnya klas Schizomycetes dibagi ats 10 ordo, yaitu :
Ordo I – Pseudomonadales
Ordo II – Chlamydobacteriales
Ordo III – Hypomicrobiales
Ordo IV – Eubacteriales
Ordo V – Actinomycetales
Ordo VI – Caryophanales
Ordo VII – Beggiatoales
Ordo VIII – Myxobacteriales
Ordo IX – Spirochaetales
Ordo X – Mycoplasmatales
Klas Microtatobiotes dibagi atas 2 ordo, yaitu :
Ordo I – Rickettsiales
Ordo II – Virales
Ordo-ordo tersebut dibbagi-bagi klagi atas sub-ordo dan family sebagai berikut :
Ordo I. Pseudomonadales
Sub-ordo I. Rhodobacteriineae
Famili I – Thiorhodaceae 13 genus 34 spesies
Family II – Athiorhodaceae 2 genus 8 spesies
Family III – Chlorobacteriaceae 6 genus 9 spesies
Sub-ordo II. Pseudomonadineae
Famili I – Nitrobacteriaceae 7 genus 13 spesies
Family II – Methanomonadaceae 3 genus 6 spesies
Family III – Thiobacteriaceae 5 genus 17 spesies
Family IV – Pseudomonadaceae 12 genus 258 spesies
Family V – Caulobacteraceae 4 genus 8 spesies
Family VI – Siderocapsaceae 10 genus 28 spesies
Family VII – Spirillaceae 10 genus 30 spesies
Ordo II. Chlamydobacteriales
Family I – Chlamydobacteriaceae 3 genus 17 spesies
Family II – Peloplocaceae 2 genus 6 spesies
Family III – Crenotrichaceae 3 genus 3 spesies
Ordo III. Hyphomicrobiales
Family I – Hyphomicrobiaceae 2 genus 2 spesies
Family II – Pasteuriceae 2 genus 2 spesies
Ordo IV. Eubacteriales
Family I – Azotobacteraceae 1 genus 3 spesies
Family II – Rhizobiaceae 3 genus 17 spesies
Famili III – Achromobacteriaceae 5 genus 65 spesies
Family IV – Enterobacteriaceae 10 genus 59 spesies
Family V – Brucellaceae 8 genus 42 spesies
Family VI – Bacteroidaceae 5 genus 56 spesies
Family VII – Micrococcaceae 6 genus 43 spesies
Family VIII – Neisseriaceae 2 genus 16 spesies
Family IX – Brevibacteriaceae 2 genus 26 spesies
Family X – Lactobacillaceae 10 genus 92 spesies
Family XI – Propionibacteriaceae 3 genus 13 spesies
Family XII – Corynebacteriaceae 2 genus 55 spesies
Ordo V. Actinomycetales
Family I – Mycobacteriaceae 2 genus 20 spesies
Family II – Actinomycetaceae 2 genus 48 spesies
Family III – Streptomycetaceae 3 genus 158 spesies
Family IV – Actinoplanaceae 2 genus 2 spesies
Ordo VI. Caryophanales
Family I – Caryophanaceae 3 genus 7 spesies
Family II – Oscillosporaceae 1 genus 1 spesies
Family III – Arthromitaceae 2 genus 5 spesies
Ordo VII. Beggiatoales
Family I – Beggiatoaceae 4 genus 18 spesies
Family II – Vitreoscillaceae 3 genus 13 spesies
Family III – Leucotrichaceae 1 genus 1 spesies
Family IV – Achromatiaceae 1 genus 1 spesies
Ordo VII. Myxobacteriales
Family I – Cytophagaceae 1 genus 11 spesies
Family II – Archangiaceae 2 genus 6 spesies
Family III – Sorangiaceae 1 genus 8 spesies
Family IV – Polyangiaceae 4 genus 28 spesies
Family V – Myxococcaceae 4 genus 18 spesies
Ordo IX. Spirochaetales
Family I – Spirochaetaceae 3 genus 11 spesies
Family II – Treponemataceae 3 genus 38 spesies
Ordo X. Mycoplasmatales
Family I – Plasmataceae 1 genus 15 spesies
- SIFAT-SIFAT KLAS SCHIZOMYCETES
Prokaryon, kromosom yang terkandung didalamnya berupa suatu utas yang melingkar seperti suatu kolong, tidak mempunyai pasangan, sehingga Schizomycetes itu dapat disebut makhluk-makhluk yang haploid.
Sel-sel ada yang berbentuk seperti bola-bola kecil, ada yang berpa tongkat-tongkat, ada yang bengkok serupa koma, ada pula yang spiral. Sel-sel ada yang hidup sendiri-sendiri, ada yang berkelompok, ada pula yang hidup di dalam kista. Kelompok itu ada yang merupakan bentuk beraturan, ada pula yang tidak beraturan. Ada yang bergandengan merupakan rantai lurus, ada pula yang bercabang menghasilkan sel-sel pembiak yang dapat bergerak ataupun tidak bergerak. Ada spesies yang mempunyai pigmen, dan ada pula yang tanpa pigmen. Pigmen itu ada yang mempunyai fungsi seperti klorofil pada tanaman tinggi, yaitu un tuk menyelenggarakan fotosintesis.
Pembiakan dilakukan secara vegetatif dengan pembelahan diri, sedang beberapa spesies membentuk endospora untuk mengatasi pengaruh buruk dari lingkungan. Myxobacteriales menghasilkan sporokista, sedang pada Borrelomycetaceae terdapat tubuh-tubuh kecil yang berguna sebagai alat pembiak. Bakteri ada yang hidup bebas, autrotof, ada pula yang hidup sebagai saprobe, sebagai parasit dan ada pula yang patogen.
Untuk mengenal kesepuluh ordo dari klas Schizomycetes ini dibuatlah kunci sebagai berikut :
- Ordo I. Pseudomonadales
- Ordo II. Chlamydobacteriales
- Ordo III. Hyphomicrobiales
- Ordo IV. Eubacteriales
- Ordo V. Actinomycetales
- Ordo VI. Caryophanales
- Ordo VII. Beggiatoales
- Ordo VIII. Myxobacteriales
- Ordo IX. Spirochaetales
10. Ordo X. Mycoplasmatales
Tak bergerak, sangat pleomorfik dan sangat halus. Ada kalanya dapat lewat saringan.
- DESKRIPSI FAMILI DAN GENUS YANG BANYAK DIKENAL
- Dari Ordo I Pseudomonadales Diperkenalkan :
- Famili Thioehodaceace
- Thiocystis dengan 2 spesies, bentuk kokus tunggal atau dua-dua, menghasilkan belerang
- Thiospirrillum dengan 5 spesies, bentuk serupa spiral, flagel pada ujung. Menghasilkan butir-butir belerang.
- Famili Athiorhodaceae
Spesies-spesies dari famili ini lebih suka hidup di tempat-tempat yang ada cahaya. Mereka kehilangan warna merah jika berada dalam tempat gelap, dan mereka bergerak menuju ke tempat yang cukup terang bagi mereka (fototropisme).
Beberapa genus yang terkenal dari famili ini adalah:
- Rhodopseudomonas dengan 4 spesies, bentuk kokus atau basil
- Rhodospirillum dengan 4 spesies, berbentuk spiral, diameter antara 0,5 sampai 1,5 µ, sedang panjangnya 20 sampai 50 µ. Ukuran mengenai besar kecilnya maupun banyak sedikitnya lengkungan bergantung kepada usia bakteri. Pigmen yang biasanya disebut bakteriopurpurin itu ternyata terdiri atas dua bagian, yang pertama berupa bakterioklorofil yang memegang peranan dalam fotosintesis, sedang bagian kedua berupa pigmen yang berwarna merah yang belum kita ketahui fungsinya. Telah terbukti, bahwa sinar merah dan infra merah lebih menguntungkan bagi kegiatan bakteri ini daripada sinar-sinar lain yang bergelombang lebih pendek.
- Famili Chlorabacteriaceae
- Famili Nitrobacteriaceae
- Nitrosomonas, sel-sel bulat panjang, hidup bebas.
- Nitrosoccccus, bentuk serupa bola, penghuni tanah, hidup bebas.
- Nitrosocystis, sel-sel berkelompok dan dipersatukan oleh suatu selaput.
- Nitrosogloea, sel-sel berkelompok dalam lendir.
- Nitrosospira, sel serupa spiral, hidup bebas.
- Nitrobacter, sel serupa batang-batang kecil, tidak berkelompok.
- Nitrocystis, basil-basil kecil yang berkelompok.
- Famili Methanomonadaceae
- Methanomonas; genus ini dapat mengoksidasi metan.
- Hydrogenomonas; genus ini dapat mengoksidasikan hidrogen.
- Famili Thiobacteriaceae
- Thiospira, berupa spiral yang panjangnya sampai 50µ.
- Thiobacillus dengan 9 spesies, terkenal sebagai bakteri denitrifikan.
- Thiobacillus thiooxidans, autotrof, dapat mengoksidasikan belerang dan sulfat belerang menjadi asam belerang. Dengan hidup dalam lingkungan yang pH-nya kurang daripada 1, sedang pH yang optimum ialah antara 2 sampai 3,5.
- Famili Psseudomonadaceae
- Pseudomonas dengan 149 spesies dan 11 spesies tambahan, berpigmen hijau muda atau hijau tua. Pigmen meresap ke dalam medium. Biasanya penghuni tanah atau air. Pseudomonas aeruginosa kadang-kadang kedapatan di dalam luka pada hewan atau manusia. Bakteri ini menyebabkan timbulnya nanah yang kebiru-biruan. Beberapa spesies yang lain menyebabkan penyakit pada tanaman.
- Xanthomonas dengan 60 spesies dan 3 spesies tambahan. Banyak di antara spesies-speseies ini hidup sebagai parasit pada tanaman.
- Acetobacter dengan 7 spesies, penghasil asam cuka.
- Photobacterium dengan 4 spesies, saproba pada ikan, daging yang sudah busuk; menghasilkan cahaya.
- Halobacterium, suka tumbuh di tempat-tempat yang kadar garam dapurnya tinggi.
- Famili Caulobacteraceae
- Caulobacter, sel yang muda mengembara, flagel monotorik. Sel dewasa melekat pada suatu tanaman di dalam air dengan suatu tangkai.
- Gallionella dengan 5 spesies, sel serupa gerinjal, tangkai berbelit-belit. Penimbun oksida besi. Gallionella ferruginea banyak kedapatan di perairan.
- Famili Siderocapsaceae
- Siderocapsa, penghuni air tawar.
- Siderococcus, sel berbentuk bola.
- Siderobacter, bentuk sel serupa batang.
Sel bengkok, flagel kebanyakan monotrik. Habitat perairan atau sebagai parasit, patogen pada hewan dan manusia. Genus yang banyak dikenal ialah:
- Vibrio dengan 37 spesies. Saproba, parasit atau patogen. Vibrio comma dengan flagel yang monotrik adalah penyebab penyakit cholera asiatica.
- Desulfovibrio dengan 3 spesies. Pleomorfik, anaerob. Desulfovibrio desulfiricans terkenal sebagai bakteri denitrifikan.
- Methanobacterium, anaerob, autotrof atau heterotrof, menghasilkan gas metan .
- Cellvibrio dengan 4 spesies, pengurai selulosa.
- Cellofalcicula dengan 3 spesies; sel bengkok dan meruncing pada kedua ujung. Penghuni tanah, pengurai selulosa.
- Spirillum dengan 9 spesies, lofotrik, aerob, saproba atau patogen. Spirillum volutans adalah bakteri yang paling besar di antara spiril; mengandung butir-butir volutin dalam sitoplasma. Spirillum minus dapat menimbulkan penyakit yang disebut ‘demam akibat gigitan tikus’.
- Dari Ordo II Chlamydobacteriales Diperkenalkan:
- Famili Chlamydobacteriaceae
- Sphaerotilus dengan 3 spesies, trikoma dengan percabangan semu. Selubung dapat mengandung besi. Penghuni air tawar. Berbiak dengan konidia. Konidia dihasilkan oleh ujung trikoma. Setelah lepas dari selubung, konidia mengembara dengan flagel sampai mendapatkan substrat baru.
- Leptothrix dengan 12 species; trikoma silindris, selubung dapat mengandung besi atau mangan. Penghuni air tawar.
- Famili Crenotrichaceae
- Crenothrix; ujung trikoma membesar. Sel-sel bulat panjang sampai silindris. Terdapat di persediaan-persediaan air.
- Clonothrix; trikoma meruncing pada ujung. Ujung trikoma menghasilkan konidia.
3. Ordo III Hyphomicrobiales (ordo baru, 1953) Terdiri Atas:
a. Famili Hyphomicrobiaceae
Sel serupa benang-benang yang berhubung-hubungan. Ujung benang menghasilkan sel-sel baru yang mengembara. Gram negatif. Habitat air tawar, lumpur-lumpur kubangan. Genus yang terkenal ialah:
- Hyphomicrobium, heterotrof, terdapat sebagai penghuni tanah dan perairan.
- Rhodomicrobium, tidak bergerak, koloni berwarna jingga.
b. Famili Pasteuriaceae
Sel serupa buah apokat atau jambu, bertangkai; pembiakan dengan tunas atau dengan pembelahan diri secara memanjang ; famili ini masih perlu penelitian lebih lanjut. Genus yang terkenal ialah Pasteuria, sel serupa batang, merupakan rumpun, tidak berwarna, parasit pada Crustacea.
4. Ordo IV Eubacteriales
- Famili I. Azotobacteriaceae
Genus yang terkenal ialah Azotobacter dengan 3 spesies, penting dalam penyuburan tanah. Azotobacter chroococcum; aerob, hidup bebas dalam tanah, terkenal sebagai pengikat N2, terdapat di mana-mana.
- Famili II. Rhizobiaceae
Genus yang terkenal ialah:
- Rhizobium dengan 6 spesies. Pengikat N2, bersimbiosis dengan akar kacang-kacangan, missal Rhizobium leguminosarum.
- Agrobacterium dengan 7 spesies. Beberapa di antaranya Merupakan pathogen pada tanam-tanaman, missal Agrobacteriu tumefaciens menyebabkan kutil – kutil pada tumbuhan.
- Chromobacterium dengan 4 spesies, penghuni tanah dan air, menghasilkan warna ungu.
- Famili III. Achromobacteria
Genus yang terkenal ialah :
- Alcaligenes dengan 6 spesies. Berpigmen kuning, saprobe dalam usus vertebrata, air susu Alcaligenes viscolactis menyebabkan timbulnya benang-benang pada usus.
- Flavobacterium dengan 26 spesies, pigmen kuning, jingga atau merah. terdapat didalam tanah dan air. Pigmen tidak meresap kedalam medium.
- Agarbacterium dengan 12 spesies, terdapat dalam tanah, air tawar, dan pada ganggang laut yang telah membusuk.
- Beneckea dengan 6 spesies, dapat mencernakan kitin.
- Famili IV. Enterobacteriaceae
Genus yang terkenal ialah :
- Escherichia dengan 4 spesies, ada yang berwarna, ada yang tidak. Saprobe, Escherichia coli terkenal sebagai penghuni kolon (usul tebal).
- Aerobacter dengan 2 spesies, saproba dalam usus vertebrata atau hidup bebas di alam. Aerobacter aerogenes terdapat sebagai saprobe dalam usus.
- Klebsiella dengan 3 spesies, saproba atau pathogen pada hewan dan manusia. Klebsiella pneumonia kedapatan pada alat-alat pernapasan.
- Erwinia dengan 17 spesies, saprobe atau pathogen pada tanam-tanaman. Erwinia amylovora terkenal sebagai penyebab penyakit “bonyok” pada buah-buahan.
- Serratia dengan 5 spesies, ada pigmen merah, saprobe, ada juga yang tidak berwarna. Serratia marcescens terdapat di mana – mana.
- Proteus dengan 5 spesies, saprobe atau patogen. Proteus vulgaris bisa kedapatan dalam makanan yang sudah basi.
- Salmonella dengan 10 spesies, patogen. S. typhosa menyebabkan penyakit tipus perut (typhus abdominalis). Klasifikasi Salmonella lebih lanjut didasarkan atas sifat-sifat serologic, imunologik. S. pullorum pathogen dalam perut ayam.
- Shigella dengan 8 spesies, banyak yang patogen. S. dysentriae, S. paradysentriae dan S. sonnei menyebabkan penyakit disentri.
- Famili V. Brucellaceae
Genus yang terkenal ialah :
- Pasteurella dengan 9 spesies, Gram negatif, banyak sebagai parasit, atau patogen pada manusia dan hewan. P. tularensis menyebabkan tularemia (semacam sampar) pada manusia dan hewan.
- Brucella dengan 3 spesies, mempunyai kapsula. Parasit atau patogen pada hewan dan manusia. B. abortus menyebabkan penyakit brucellosis.
- Haemophilus dengan 15 spesies, banyak yang patogen bagi manusia dan hewan . H. influenzae disangka turut menyebabkan penyakit influenza.
- Bordetella pertussis adalah penyebab batuk rejan.
- Actinobacillus dengan 5 spesies, patogen pada hewan dan manusia.
- Noguchia dengan 3 spesies, sering kedapatan pada selaput mata manusia dan hewan.
- Famili VI. Bacteroidaceae
Genus yang banyak dikenal ialah :
- Bacteroides dengan 30 spesies, anaerob, patogen pada manusia dan hewan.
- Streptobacillus, anaerob, parasit atau patogen pada mamalia dan rodentia.
- Famili VII. Micrococcaceae
Genus yang terkenal ialah :
- Micrococcus dengan 16 spesies, saprobe, jarang-jarang patogen. Berkelompok tidak beraturan.
- Staphylococcus dengan 2 spesies, Gram positif, kelompok serupa untaian, warna kuning. Saprobe atau patogen. Staphylococcus aureus kedapatan pada kulit, selaput lender, bisul – bisul dan luka-luka.
- Gaffkya dengan 2 spesies, patogen pada hewan dan manusia.
- Sarcina dengan 10 spesies, berkelompok serupa paket, ada yang berwarna. Saprobe atau semi-parasit. Sarcina lutea berpigmen kuning.
- Famili VIII. Neisseriaceae
Genus yang terkenal ialah :
- Neisseria dengan 10 spesies, diantaranya N. gonorrhoeae, penyebab penyakit kelamin, dan N. meningtidis penyakit radang selaput otak.
- Veillonella dengan 6 spesies, parasit dan patogen.
- Famili IX. Brevibactericiae
Genus yang banyak dikenal ialah Brevibacterium dengan 23 spesies, saproba, aerob dan anaerob fakultatif.
10. Famili X. Lactobacillaceae
Basil atu kokus yang bergandeng-gandengan atau merupakan tetrad. Gram positif . umumnya saproba. Beberapa spesies patogen.
Genus yang terkenal ialah :
- Diplococcus pneomoniae, penyebab radang paru-paru peneumonia.
- Sterptococus dengan 19 spesies, saprobe atau parasit. S. lactis dan S. Cremoris penting dalam pembuatan keju dan mentega.
- Leuconostoc dengan 3 spesies, saprobe. L. dextranicum dan L. citrovorum berguna untuk memberikan aroma kepada mentega dan keju.
- Lactobacillus dengan 11 spesies, di antaranya L. lactis, L acidophilus, keduanya menghasilkan sedikit asam dari fermentasi gula. L. casei digunakan dalam pembuatan keju.
- Eubacterium dengan 20 spesies, saprobe atau patogen. Banyak kedapatan dalam usus. Genus yang lain seperti catenabacterium banyak hidup sebagai saproba dalam usus.
Basil tak bergerak, tidak berspora. Mungkin pleomorfik. Gram positif. Ada yang berpigmen coklat. Genus yang terkenal ialah Propionibacterium dengan 11 spesies, penghasil asam propionat.
12. Famili XII. Corynebacteriaceae
Kebanyakan basil yang diam. Gram positif. Aerob, mikroaerofil sampai anaerob. Mengubah nitrat menjadi nitrit.
Genus yang terkenal ialah Corynebacterium dengan 33 spesies, diantaranya ada yang parasit dan patogen pada tumbuhan dan manusia. Corynebacterium diphtheriae menyebabkan penyakit tenggorokan dipteri.
13. Famili XIII. Bacillaceae
Basil, kadang-kadang streptobasil, membentuk endospora. Flagel peritrik, atau tanpa flagel. Gram positif, variabel dan negatif. Parasit atau patogen terutama pada insekta.
Genus yang terkenal ialah :
- Bacillus dengan 25 spesies, bergerak, flagel peritrik. Endospora di tengah atau di ujung sporangium. B. subtilis menghasilkan antibiotik basitrasin dan subtilin. B. anthracis menyebabkan penyakit antraks. B. stearothermorphilus hidup subur dalam suhu 650 C. B. meganterium adalah saprobe yang terdapat dimana-mana. B. cereus hidup sebagai saprobe, kadang-kadang juga sebagai pathogen
- Clostridium terdapat 93 spesies, anaerob, saprobe, parasit pathogen. Terdapat di tanah, usus manusia dan hewan. C. pasteurianum penghuni tanah yang dapat mengikat N2 bebas. C. botulinum, saprobe pada makanan basi, mengasilkan racun. C. tetani penyebab tetanus (kejang-rahang), C. perfringerns menyebabkan busuknya luka.
Ordo ini diduga merupakan pendahulu dari golongan jamur. Sel-sel panjang, ada kecenderungan untuk bercabang. Saproba atau pathogen. Habitat tanah. Ordo ini terdiri atas 4 famili, yaitu :
- Famili Mycrobacteriaceae
- Mycrobacterium dengan 13 spesies, diantaranya ialah M. tuberculosis, M. leprae keduanya pathogen pada manusia; M. bovis, pathogen pada lembu, dan M. avium, pathogen pada unggas.
- Mycococcus dengan 6 spesies. Sel-sel serupa kokus, Gram positif, aerob, penghuni tanah. M. citreus, M. flavus, M. luteus, masing-masing berpigmen.
- Famili Actynomicetaceae
- Nocardia dengan 45 spesies, aerob, pathogen. Genus ini dapat menggunakan lilin, fenol dan kresol sebagai sumber tenaga. N. madurae menyebabkan borok pada kaki.
- Actinomyces, pathogen pada hewan dan manusia. A. bovis menyebabkan actinomycosis pada lembu (bengkak rahang). A. isrelii pathogen pada manusia.
- Famili Streptomycetaceae
- Famili Actinoplanaceae
- Ordo VI. Caryophanales
- Ordo VII. Beggiatoales
- Famili Beggiatoaceae
- Beggiatoa dengan 6 spesies, diantaranya Beggiatoa alba banyak terdapat dalam air kotor yang tergenang, menempel pada sampah-sampah atau tanaman air, merupakan lapisan yang berwarna keabu-abuan.
- Thiothrix dengan 7 spesies, umumnya penghuni air tawar, air laut.
- Famili Vitreoscillaceae
- Famili Leucotrichaceae dengan 1 genus Leucothrix, penghuni air tawar, air laut, yang mengandung sisa-sisa zat organic yang berasal dari ganggang.
- Famili Achromatiaceae, terdapat dalam air tawar dan air laut, belum banyak dikenal. Famili ini terdiri atas 1 genus Achromatium.
- Ordo VIII. Myxobacteriales
Jika buah atau kista itu matang, maka sel-sel yang ada di dalamnya menjadi pendek-pendek, bahkan pada beberapa spesies sel-sel itu sampai serupa bola-bola kecil. Lendir menjadi kering juga. Maka setelah beberapa lama dalam keadaan demikian, sel-sel bertebaran karena angina tau air hujan. Di tempat baru sel-sel tersebut memulaikan kehidupan baru. Tempat yang mereka sukai ialah kayu-kayuan yang lapuk, jamur, atau kotoran hewan. Spesies yang hidup sebagai parasit juga ada, misalnya Polyangium parasiticum pada ganggang hijau Cladaphora. Contoh yang lain ialah Podangium lichenocolum; spesies ini hidup sebagai parasit pada Lichenes.
Ada satu genus cytophaga yang dapat mencernakan selulosa dan agar-agar. Chytophaga columnaris dapat menimbulkan penyakit pada ikan.
- Ordo IX. Spirochaetales
Banyak spesies yang tidak dapat diwarnai dengan cara yang biasa; untuk mengamatinya diperlukan mikroskop yang berlatar –belakang gelap. Beberapa spesies layak juga dimasukkan dalam golongan protozoa, mengingat cara bergeraknya, akan tetapi mengingat sifat – sifatnya yang lain, diantaranya adalah pembelahan secara tranversal, menyebabkan Spirochaetales ini digolongkan kepada tumbuhan. Kedua famili yang masuk dalam ordo ini adalah :
- Famili Spirochaetaceae dengan genus baku Spirochaeta. Banyak spesies dari famili ini hidup sebagai saprobe di dalam air di selokan – selokan. Beberapa spesies yang lain hidup sebagai parasit di dalam usus Molluska yang berkatup dua.
- Famili Treponemataceae: Banyak spesies dari family ini hidup sebagai parasit dan pathogen pada Vertebrata, di anataranhya ada yang menyebabkan penyakit kelamin pada manusia. Famili ada yang menyebabkan penyakit kelamin pada manusia.
- Borrelia dengan 28 spesies, diantaranya ialah B. novyi dan B. recurrentis yang menyebabkan penyakit demam berulang, sedang B. vincentii menyebabkan penyakit tenggorokan ( Vincent’s argina).
- Treponema dengan 8 spesies, diantaranya ialah T. pallidum yang menyebabkan penyakit sfilis, T. pertenue yang menyebabkan penyakit patek atau puru (framboesia).
- Leptospira mempunyai lengkungan – lengkungan yang lebih halus daripada Treponema, ujung – ujungnya serupa kail. L. icterohaemorrhagiae menyebabkan penyakit weil, suatu penyakit kuning. Penyakit ini banyak diderita oleh pekerja – pekerja tambang yang tempatnya selalu lembab. Urine tikus liar yang kejangkitan Leptospira mengandung bakteri ini.
- ORDO X. MYCOPLASMATALES
Famili Mycoplasmataceae : merupakan koloni – koloni yang kecil jika ditumbuhkan dalam medium buatan. Sifat – sifat lebih terperinci masih perlu diselidiki. Genus yang sudah dikenal ialah Mycoplasma dengan 15 spesies, diantaranya M. mycoides yang dapat menyebabkan pleuropneumonia pada hewan; M. hominis yang dapat mengganggu kesehatan manusia.
Kemajuan di bidang Biologi Molekul menyebabkan timbunlnya pendapat baru, yaitu untuk membagi makhluk hidup atas dunia prokaryota dan dunia Eukaryota, yang pertama mempunyai bahan inti AND yang tersebar, sedang yang kedua mempunyai bahan inti AND yang terwadahi dalam suatu organ berdinding yang lazim disebut inti.
Untuk dapat mengadakan identifikaasi suatu bakteri, orang harus membaca dahulu buku pegangan agar mengenal prosedur pengamatannya secara makroskopik maupun secara mikroskopik, pula urutan – urutan pengadaan uji- uji fisiologik bakteri yang akan diidentfkasi. Setelah data terkumpul, yaitu ciri – ciri mengenai morfologi dan fisiologi bakteri yang bersangkutan, barulah buku pegangan dibaca lagi.
- KELOMPOK UTAMA BAKTERI BERDASARKAN BERGEY’S MANUAL EDISI KE-8
- Kelompok 1 : Bakteri Fototrofik
- Bentuk sel bulat, batang, vibrio, atau spiral.
- Gram negatif .
- Perkembangbiakan dengan pembelahan biner.
- Bergerak dengan flagella atau nonmotil.
- Fotosintetik.
- Bakterioklorofil.
- Berpigmen.
- Habitat di lingkungan akuatik.
- Kelompok 2 : Bakteri Luncur
- Bentuk sel batang, bola atau filamen.
- Gram negatif.
- Motil
- Sel-sel dapat terbenam dalam lendir.
- Beberapa membentuk tubuh buah.
- Habitat di tanah, bahan tumbuhan membusuk, lingkungan akuatik.
- Kelompok 3 : Bakteri Berselongsong
- Sel terbungkus dalam selongsong.
- Bentuk sel batag, atau seperti filmen.
- Motil.
- Gram negatif.
- Beberapa membentuk pelekap ( dasar penghisap) yang digunakan untuk menempelkan diri pada permukaan.
- Habitat di lingkungan akuatik dan lumpur.
- Kelompok 4 : Bakteri kuncup dan/atau bakteri berapendiks
- Sel dengan prosteka atau pelekap.
- Perbanyakan dengan berkuncup dan membelah.
- Motil karena flagela kutub atau nonmotil.
- Bentuk sel bola, oval, ginjal, batang dengan ujung meruncing, beberapa menunjukkan pertumbuhan seperti hifa ( filament).
- Habitat di tanah, lingkungan akuatik.
- Kelompok 5 : Bakteri Spiroket
- Dinding sel lentur (tidak kaku).
- Morfologi sel langsing terpilin (spiral).
- Perbanyakan dengan pembelahan melintang.
- Motil.
- Banyak spesies gram negatif.
- Habitat di tanah dan lingkungan akuatik.
- Patogenesitas.
- Kelompok 6 : Bakteri Spiral dan Lengkung
- Dinding sel kaku.
- Bentuk sel batang terpilin-pilin.
- Motil karena flagella.
- Gram negatif.
- Habitat di lingkungan akuatik, organ-organ reproduktif, saluran pencernan, dan rongga mulut hewan ( termasuk manusia).
- Patogenesitas.
- Kelompok 7 : bakteri batang dan kokus aerobik gram negatif
- Morfologi sel batang, lonjong, bola, dimensi khas untuk bakteri.
- Motil karena flagella atau nonmotil.
- Aerobik.
- Gram negatif.
- Beberapa dapat menambat nitrogen dari udara, dapat mengoksidasi senyawa berkarbon satu, dapat menghancurkan berbagai macam senyawa.
- Habitat di tanah, lingkungan akuatik, dan air asin.
- Patogenesitas.
- Kelompok 8 : Batang anaerobik Fakultatif Gram negative
- Morfologi sel batang pendek.
- Motil, flagella secara merata tersebar diseluruh permukaan sel atau nonmotil.
- Anaerobic fakultaif.
- Habitat di lingkungan akuatik, tanah , makanan, air seni, tinja.
- Patogenesitas.
- Kelompok 9 : Batang gram negatif anaerobik
- Morfologi sel batang,lurus, atau lengkung, memperlihatkan banyak sekali pleomorfisme.
- Motilitas, beberapa spesies nonmotil.
- Anaerob obligat.
- Habitat di rongga-rongga alamiah pada manusia dan hewan, juga saluran pencernaan serangga.
- Patogenesitas.
10. Kelompok 10 : Kokobasilus dan kokus gram negative
Ciri-ciri :
- Morfologi sel : kokus, berpasangan (diplokokus),beberapa kokobasili (batang-batang pendek),terdapat tunggal dan berpasangan.
- Nonmotil.
- Gram negatif.
- Aerobik.
- Habitat di saluran lendir manusia dan hewan.
- Patogenesitas.
11. Kelompok 11 : Bakteri anaerobik gram negative
Ciri-ciri :
- Morfologi sel sngat kecil sampai sel-sel bulat yang lebih besar.
- Nonmotil.
- Anaerobik.
- Habitat di saluran pernafasan dan pencernaan manusia dan hewan.
- Parasitik.
12. Kelompok 12 : bakteri kemolitotrofik gram negatif
Ciri-ciri :
- Autotrofik.
- Morfologi sel : bulat, batang, spiral, membran berlapis banyak pada beberapa spesies.
- Motil karena flagella atau nonmotil.
- Habitat di tanah, limbah, lingkungan akuatik, lingkungan alamiah yang banyak mengndung belerang, besi atau mangan.
13. Kelompok 13 : bakteri penghasil metan (metanogenik)
Ciri-ciri :
- Autotrofik atau heterotrofik.
- Morfologi sel : bola, batang, spiral.
- Motil karena flagella kutub atau nonmotil.
- Gram positif atau gram negatif.
- Anaerobic.
- Beberapa spesies termofilik.
- Habitat di saluran gastrointestinal pada hewan, endapan pada lingkungan akuatik dan limbah.
14. Kelompok 14 : kokus gram positif
Ciri-ciri :
- Morfologi sel :kokus terdapat tunggal atau berpasangan, dalam rantai, paket, atau gerombol.
- Nonmotil.
- Gram positif.
- Anaerobic fakultatif atau mikroaerofilik.
- Heterotrofik.
- Habitat di tanah, air tawar, kulit, dan selaput lendir pada binatang berdarah panas termasuk manusia.
- Patogenesitas.
15. Kelompok 15 : batang dan kokus pembentuk endospora
Ciri-ciri :
- Morfologi sel : batang.
- Motil karena flagella atau nonmotil.
- Reaksi gram : kebanyakan gram positif.
- Aerobic, anaerobic fakultatif, anaerobic, atau mikroaerofilik.
- Endospora.
- Habitat di tanah, air, lingkungan akuatik, saluran pencernaan hewan dan manusia.
- Patogenesitas.
16. Kelompok 16 : bakteri gram positif tak membentuk spora
Ciri-ciri :
- Morfologi sel : Basilus terdapat tunggal atau dalam rantai.
- Nonmotil.
- Gram positif.
- Anaerobic atau anaerobic fakultatif.
- Habitat di produk persusuan, produk dari daging dan butiran, air, limbah, serta produk fermentasi, rongga mulut, vagina, serta saluran pencernaan makanan hewan termasuk manusia.
17. Kelompok 17 : aktinomisetes dan organisme yang sekerabat
Ciri-ciri :
- Morfologi sel sangat beragam dan pleomorfik, bentuk batang tak beraturan,filament, dan filamen bercabang, struktur miselium.
- Nonmotil.
- Gram positif.
- Aerobic, anaerobic, atau anaerobic fakultatif.
- Habitat di tanah, lingkungan akuatik, air, dan binatang serta manusia.
- Patogenesitas.
18. Kelompok 18 : riktesia
Ciri-ciri :
- Morfologi sel :batang pendek, atau lonjong.
- Gram negatif.
- Nonmotil.
- Parasit obligat intraselular ( kultivasi laboratories dalam system kultur jaringan atau hewan).
- Habitat di serangga pembawa, burung, dan mamalia terasuk manusia.
- Patogenesitas.
19. Kelompok 19 : mikoplasma
Ciri-ciri :
- Morfologi sel : tidak ada dinding sel sejati, kandungan sel terbungkus oleh membrn berlapis 3 yang tak kaku.
- Nonmotil.
- Gram negatif.
- Anaerobic fakultatif.
- Habitat di selaput lendir saluran pernafasan dan saluran alat kelamin bawah.
- Patogenesitas.
- PENAMAAN BAKTERI
- Nama spesies terdiri dari dua kata dalam bahasa Latin atau kata yang dilatinkan.
- Nama pertama menunjukan nama genus, oleh sebab itu huruf pertama menggunakan huruf kapital.
- Nama kedua merupakan nama spesifik atau penunjuk jenis yang huruf awalnya ditulis dengan huruf kecil.
- Nama spesies dicetak miring atau digaris bawah, atau dicetak dengan huruf yang berbeda dengan teks yang lain. Tujuan dicetak miring atau diberi garis bawah adalah agar nama-nama itu mudah terbaca di dalam teks.
- Nama ilmiah yang lengkap perlu mencantumkan nama penulis (nama keluarga atau singkatannya). Penulis adalah orang yang pertama kali memberi nama, mendeskripsikan, dan menerbitkan publikasi tentang organisme tersebut.
- Dunia (Regnum) – Tumbuhan
- Divisi – Protophyta
- Klas – Schizomycetes
- Ordo – Eubacteriales
- Sub-ordo – Eubacteriineae
- Famili – Lactobacteriaceae
- Sub-famili – Streptococceae
- Genus – Streptococcus
- Spesies – lactis
Bakteri dapat ditemukan di hampir semua tempat: di tanah, air, udara, dalam simbiosis dengan organisme lain maupun sebagai agen parasit (patogen), bahkan dalam tubuh manusia.[6][7][8][9] Pada umumnya, bakteri berukuran 0,5-5 μm, tetapi ada bakteri tertentu yang dapat berdiameter hingga 700 μm, yaitu Thiomargarita.[10] Mereka umumnya memiliki dinding sel, seperti sel tumbuhan dan jamur, tetapi dengan bahan pembentuk sangat berbeda (peptidoglikan).[11] Beberapa jenis bakteri bersifat motil (mampu bergerak) dan mobilitasnya ini disebabkan oleh flagel.[12]
CIRI-CIRI UMUM
-
|
Tubuh uniseluler (bersel satu)
|
-
|
Tidak berklorofil (meskipun begitu ada beberapa jenis bakteri yang
memiliki pigmen seperti klorofil sehingga mampu berfotosintesis dan hidupnya
autotrof
|
-
|
Reproduksi dengan cara membelah diri (dengan pembelahan Amitosis)
|
-
|
Habitat: bakteri hidup dimana-mana (tanah, air, udara, mahluk hidup)
|
-
|
Satuan ukuran bakteri adalah mikron (10-3)
|
Gbr. arsitektur suatu sel bakteri yang khas
BENTUK-BENTUK BAKTERI
-
|
Kokus
|
: bentuk bulat, monokokus, diplokokus, streptokokus,
stafilokokus, sarkina |
-
|
Basil
|
: bentuk batang, diplobasil, streptobasil
|
-
|
Spiral
|
: bentuk spiral, spirilium (spiri kasar), spirokaet (spiral halus)
|
-
|
Vibrio
|
: bentuk koma
|
ALAT GERAK BAKTERI
Beberapa bakteri mampu bergerak dengan menggunakan bulu cambuk/flagel. Berdasarkan ada tidaknya flagel dan kedudukan flagel tersebut, kita mengenal 5 macam bakteri.
-
|
Atrich
|
: bakteri tidak berflagel. contoh: Escherichia coli
|
-
|
Monotrich
|
: mempunyai satu flagel salah satu ujungnya. contoh:
Vibrio cholera |
-
|
Lopotrich
|
: mempunyai lebih dari satu flagel pada salah satu
ujungnya. contoh: Rhodospirillum rubrum |
-
|
Ampitrich
|
: mempunyai satu atau lebih flagel pada kedua
ujungnya. contoh: Pseudomonas aeruginosa |
-
|
Peritrich
|
: mempunyai flagel pada seluruh permukaan tubuhnya.
contoh: salmonella typhosa |
- Dengan dasar cara
memperoleh makanan, bakteri dapat dibedakan menjadi dua:
Bakteri heterotrof: bakteri yang tidak dapat mensintesis makanannya sendiri. Kebutuhan makanan tergantung dari mahluk lain. Bakteri saprofit dan bakteri parasit tergolong bakteri heterotrof. - Bakteri autotrofl bakteri yagn dapat mensistesis makannya sendiri. Dibedakan menjadi dua yaitu (1) bakteri foto autotrof dan (2) bakteri kemoautotrof.
Dengan dasar kebutuhan akan oksigen bebas untuk kegiatan respirasi, bakteri dibagi menjadi 2:
- Bakteri aerob: memerlukan O2 bebas untuk kegiatan respirasinya
- Bakteri anaerob : tidak memerlukan O2 bebas untu kegiatan
respirasinya.
PERTUMBUHAN BAKTERI
dipengaruhi oleh beberapa faktor :
- Temperatur, umumnya bakteri tumbuh baik pada suhu antara 25 - 35 derajat C.
- Kelmbaban, lingkungan lembab dan tingginya kadar air sangat menguntungkan untuk pertumbuhan bakteri
- Sinar Matahari, sinar ultraviolet yang terkandung dalam sinar matahari dapat mematikan bakteri.
- Zat kimia, antibiotik, logam berat dan senyawa-senyawa kimia tertentu dapat menghambat bahkan mematikan bakteri.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Mikroorganisme
merupakan suatu kelompok organisme yang tidak dapat dilihat dengan menggunakan
mata telanjang, sehingga diperlukan alat bantu untuk dapat melihatnya seperti
mikroskop, lup dan lain-lain.
Klasifikasi
adalah suatu istilah yang berkaitan dan sering kali digunakan atau dipertukarka
dengan taksonomi.
Mikroorganisme
terbagi menjadi dua kelopok yaitu:
1.
Karyota, yaitu kelompok mikroba yang sudah mempunyai inti yang jelas atau sudah
terdiferensiasi.
2.
Prokaryota, yaitu kelompok mikroba yang tidak mempunyai inti yang jelas atau
tidak terdiferensiasi.
Ciri-ciri
utama suatu mikroorganisme yaitu:
a)
Morfologi
b)
Sifat Kimiawi
c)
Sifat Biakan
d)
Sifat Metabilisme
e)
Sifat Antigenik
f)
Sifat Genetik
g)
Patogenitas
h)
Sifat Ekologi
Mikroorganisme
memiliki peranan dalam kehidupan, baik yang merugikan maupun yang menguntungkan
yaitu:
·
Peranan yang Merugikan
v Penyebab penyakit, baik pada
manusia, hewan maupun tumbuhan
Misalnya
Strptococcus pneumoniae penyebab pneumonia dan Corynebacterium
diphtheriae penyebab dipteri.
v Penyebab kebusukan makanan (spoilage)
Adanya
kebusukan pada makanan dapat disebabkan oleh beberapa jenis bakteri yang tumbuh
dalam makanan tersebut. Beberapa di antara mikroorganisme dapat mengubah rasa
beserta aroma dari makanan sehingga dianggap merupakan mikroorganisme pembusuk.
·
Peranan yang Menguntungkan
Contoh
dalam bidang pertanian mikroorganisme dapat digunakan untuk peningkatan
kesuburan tanah melalui fiksasi N2, siklus nutrien, dan peternakan
hewan.
PERTUMBUHAN
BAKTERI dipengaruhi oleh beberapa faktor :
- Temperatur, umumnya bakteri tumbuh baik pada suhu antara 25 - 35 derajat C.
- Kelmbaban, lingkungan lembab dan tingginya kadar air sangat menguntungkan untuk pertumbuhan bakteri
- Sinar Matahari, sinar ultraviolet yang terkandung dalam sinar matahari dapat mematikan bakteri.
- Zat kimia, antibiotik, logam berat dan senyawa-senyawa kimia tertentu dapat menghambat bahkan mematikan bakteri.
BENTUK-BENTUK
BAKTERI
-
|
Kokus
|
: bentuk bulat, monokokus, diplokokus, streptokokus,
stafilokokus, sarkina |
-
|
Basil
|
: bentuk batang, diplobasil, streptobasil
|
-
|
Spiral
|
: bentuk spiral, spirilium (spiri kasar), spirokaet (spiral halus)
|
-
|
Vibrio
|
: bentuk koma
|
DAFTAR
PUSTAKA
2. Madigan MT (2009). Brock
Biology of Microorganisms Twelfth Edition.
3. ^ Berg JM, Tymoczko JL Stryer L (2002). Molecular Cell
Biology (edisi ke-5th). WH Freeman. ISBN 0-7167-4955-6.
4. ^ Berg JM, Tymoczko JL Stryer L (2002). Molecular Cell
Biology (edisi ke-5th). WH Freeman. ISBN 0-7167-4955-6.
5. Todar K. 2008. Online Textbook of
Bacteriology. http://www.textbookofbacteriology.net/index.html
[diakses pada 21 Juni 2011].
6. ^ Anesti V, McDonald IR,
Ramaswamy M, Wade WG, Kelly DP, Wood AP. 2005. Isolation and molecular
detection of methylotrophic bacteria occurring in the human mouth. Environ
Microbiol 7(8):1227-38.
7. ^ Gallego V, Garcia MT,
Ventosa A. 2005.Methylobacteriumvariabile sp. nov., a methylotrophic bacterium
isolated froman aquatic environment. Int J Syst Evol Microbiol 55:1429-33.
8. ^ Pasamba EM, Demigillo
RM, Lee AC. 2007. Antibiograms of pink pigmented facultative methylotrophic
bacterial isolates fromvarious sources. Philipp Scient 44:47-56.
9. ^ Sorokin DY, Trotsenko
YA, Doronina NV, Tourova TP, Galinski EA, Kolganova TV, Muyzer G. 2005.
Methylohalomonas lacus gen. nov., sp. nov.and Methylonatrum kenyense gen. nov.,
sp. nov., methylotrophic gamma proteobacteria fromhypersaline lakes. Int J Syst
Evol Microbiol 57: 2762–69.
10. ^ Gray ND dan Head IM (2005). Microorganisms and Earth
Systems; Advances in Geomicrobiology. ISBN 0-521-86222-1.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar