KLASIFIKASI
BAKTERI
OLEH :
LALU MUHAMMAD HAERUL WARDI
AKADEMI
KESEHATAN GIGI
KARYA ADI
HUSADA MATARAM
2011
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan
Puja dan puji Syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Mikrobiologi tentaang “KLASIFIKASI BAKTERI”.
Karna
keterbatasan kemampuan serta minimnya pengalaman dalam penyusunan tugas ini.
Kami menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan tugas mikrobiologi ini. Oleh
karna itu, kami sangat mengharapkan saran dan keritiknya.
Dalam kesempatan ini, kami
mengucapkan terima kasih kepada para dosen pembimbing, khususnya mata pelajaran
Mikrobiologi.
Demikian
kata pengantar yang dapat kami sampaikan
lebih dan kurangnya kami mohon maaf.
Mataram,3 Oktober 2011
Penyusun,
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
- Latar Belakang...................................................................................................... 4
- Rumusan Masalah................................................................................................. 5
- Tujuan ................................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
- Klasifikasi Bakteri................................................................................................. 6
BAB III PENUTUP
- Kesimpulan ........................................................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................................................................................................... 35
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mikroorganisme merupakan suatu
kelompok organisme yang tidak dapat dilihat dengan menggunakan mata telanjang,
sehingga diperlukan alat bantu untuk dapat melihatnya seperti mikroskop, lup
dan lain-lain. Cakupan dunia mikroorganisme sangat luas, terdiri dari berbagai
kelompok dan jenis, sehingga diperlukan suatu cara pengelompokan atau
pengklasifikasian.
Klasifikasi adalah suatu istilah
yang berkaitan dan sering kali digunakan atau dipertukarkan dengan taksonomi.
Taksonomi adalah ilmu mengenai klasifikasi atau penataan sistematis organisme
kedalam kelompok atau kategori yang disebut taksa (tunggal, takson) tetapi
penyusunan taksonomi mikroorganisme mensyaratkan diidentifikasi sebagai mana
mestinya dan diberi nama. Kegiatan secara keseluruhan, yakni tentang
pengklasifikasian penamaan dan pengidentifikasian mikroorganisme, disebut
sebagai sistematika mikroba.
Menyusun sistematik dalam dunia
mikroorganisme bukanlah pekerjaan yang mudah kesulitan pertama yang kita hadapi
ialah menentukan apakah mikroba itu golongan hewan atau golongan tumbuhan.
Setelah leeuwenhoek menyelami dunia mikroorganisme , sarjana Zoologi seperti
Muller (1773) dan erlenberg (1838) menggolongkan bakteri pada protozoa. Baru
pada tahun (1873), Cohn sarjana botani bangsa Jerman, mengetahui adanya
ciri-ciri yang menyebabkan ia lebih condong menggolongkan bakteri (salah satu
mikroorganisme) pada tumbuhan. Klasifikasi bakteri secara agak lengkap pada
tahun 1875, dan sejak itu diadakan penyempurnaan secara berangsur-angsur sampai
sekarang.
Banyak kesulitan dalam
mengklasifikasikan mikroorganisme. Misalnya dalam klasifikasi bakteri. Kriteria
dalam kalasifikasi berbeda dengan mengklasifikasikan tumbuhan tingkat tinggi
dan hewan tingkat tinggi yang didasarkan terutama pada sifat-sifat
marfologisnya. Tetapi hal ini sulit dilaksanakan pada bakteri, sehingga
klasifikasi bakteri di dasarkan sebagian pada sifat-sifat morfologi, dan
sifat-sifat fisiologinya termasuk imunologi.
Banyak
bakteri di bawah mikroskop menunjukkan bentuk morfologi yang sama, tetapi
sifat-sifat fisiologi mereka berlainan sama sekali. Ada beberapa golongan
bakteri yang sama bentuknya, tetapi yang satu dapat mencernakan asam amino
tertentu, sedangkan yang lainnya tidak. Ada pula suatu golongan yang dapat
menyebabkan suatu penyakit, sedang golongan yang lain tidak. Maka jelaslah
bahwa kesukaran kita untuk menetapkan spesies berdasarkan sifat-sifat morfologi
saja.
B. Rumusan Masalah
Adakah
peranan penting bakteri bagi kehidupan, dan apa saja keuntungan dan kekurangan
bakteri dalam kehidupan.
C.
Tujuan
·
Mengetahui klasifikasi dan
identifikasi suatu mikroorganisme khusus bakteri.
·
Mengetahui manfaat mikroorganisme
bagi kehidupan.
·
Mengetahui kekurangan dari bakteri. dll
BAB II
PEMBAHASAN
Klasifikasi Bakteri
Bakteri
merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih tersebar luas
dibandingkan mahluk hidup yang lain . Bakteri memiliki ratusan ribu spesies
yang hidup di darat hingga lautan dan pada tempat-tempat yang ekstrim. Bakteri
ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan. Bakteri memiliki
ciri-ciri yang membedakannya dengan mahluk hidup yang lain. Bakteri adalah
organisme uniselluler dan prokariot serta umumnya tidak memiliki klorofil dan
berukuran renik (mikroskopis).
1.1
Ciri-Ciri Bakteri
Bakteri memiliki
ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain yaitu:
- Organisme
uniselluler
- Prokariot (tidak
memiliki membran inti sel)
- Umumnya tidak
memiliki klorofil
- Memiliki ukuran
tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron umumnya memiliki
ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron.
- Memiliki bentuk
tubuh yang beraneka ragam
- Hidup bebas atau
parasit
- Yang hidup di
lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas, kawah atau gambut dinding
selnya tidak mengandung peptidoglikan
- Yang hidupnya
kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung peptidoglikan
1.2
Struktur Bakteri
Struktur bakteri
terbagi menjadi dua yaitu:
- Struktur dasar
(dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri)
Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan
granula penyimpanan
- Struktur tambahan
(dimiliki oleh jenis bakteri tertentu)
Meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan
endospora.
1.3
Struktur Dasar Sel Bakteri
- Dinding sel tersusun
dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan polisakarida (ketebalan
peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri gram positif bila
peptidoglikannya tebal dan bakteri gram negatif bila peptidoglikannya
tipis).
- Membran plasma
adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas lapisan
fosfolipid dan protein.
- Sitoplasma adalah
cairan sel.
- Ribosom adalah
organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas protein dan RNA.
- Granula penyimpanan,
karena bakteri menyimpan cadangan makanan yang dibutuhkan.
1. KLASIFIKASI
BAKTERI MENURUT BERGEY (EDISI ke-7)
Dunia tumbuhan
dibagi atas 5 divisi (phylum), yaitu :
Divisi I –
Protophyta
Divisi II –
Thallophyta
Divisi III –
Bryophyta
Divisi IV –
Pteridophyta
Divisi V –
Spermatophyta
Divisi I
Protophyta dibagi atas 3 klas, yaitu :
Klas I –
Schizophyceae (ganggang biru)
Klas II –
Schizomycetes ( bakteri dan bentuk-bentuk yang serupa)
Klas III –
Microtatobiotes ( rickettsia dan virus)
Selanjutnya klas
Schizomycetes
dibagi ats 10 ordo, yaitu :
Ordo I –
Pseudomonadales
Ordo II –
Chlamydobacteriales
Ordo III –
Hypomicrobiales
Ordo IV –
Eubacteriales
Ordo V –
Actinomycetales
Ordo VI –
Caryophanales
Ordo VII –
Beggiatoales
Ordo VIII –
Myxobacteriales
Ordo IX –
Spirochaetales
Ordo X –
Mycoplasmatales
Klas Microtatobiotes dibagi
atas 2 ordo, yaitu :
Ordo I –
Rickettsiales
Ordo II –
Virales
Ordo-ordo
tersebut dibbagi-bagi klagi atas sub-ordo dan family sebagai berikut :
Ordo I. Pseudomonadales
Sub-ordo I. Rhodobacteriineae
Famili I –
Thiorhodaceae 13 genus 34 spesies
Family II –
Athiorhodaceae 2 genus 8 spesies
Family III –
Chlorobacteriaceae 6 genus 9 spesies
Sub-ordo II. Pseudomonadineae
Famili I –
Nitrobacteriaceae 7 genus 13 spesies
Family II –
Methanomonadaceae 3 genus 6 spesies
Family III –
Thiobacteriaceae 5 genus 17 spesies
Family IV –
Pseudomonadaceae 12 genus 258 spesies
Family V –
Caulobacteraceae 4 genus 8 spesies
Family VI –
Siderocapsaceae 10 genus 28 spesies
Family VII –
Spirillaceae 10 genus 30 spesies
Ordo II. Chlamydobacteriales
Family I –
Chlamydobacteriaceae 3 genus 17 spesies
Family II –
Peloplocaceae 2 genus 6 spesies
Family III –
Crenotrichaceae 3 genus 3 spesies
Ordo III. Hyphomicrobiales
Family I –
Hyphomicrobiaceae 2 genus 2 spesies
Family II –
Pasteuriceae 2 genus 2 spesies
Ordo IV. Eubacteriales
Family I –
Azotobacteraceae 1 genus 3 spesies
Family II –
Rhizobiaceae 3 genus 17 spesies
Famili III –
Achromobacteriaceae 5 genus 65 spesies
Family IV –
Enterobacteriaceae 10 genus 59 spesies
Family V –
Brucellaceae 8 genus 42 spesies
Family VI –
Bacteroidaceae 5 genus 56 spesies
Family VII –
Micrococcaceae 6 genus 43 spesies
Family VIII –
Neisseriaceae 2 genus 16 spesies
Family IX –
Brevibacteriaceae 2 genus 26 spesies
Family X –
Lactobacillaceae 10 genus 92 spesies
Family XI –
Propionibacteriaceae 3 genus 13 spesies
Family XII – Corynebacteriaceae
2 genus 55 spesies
Ordo V. Actinomycetales
Family I –
Mycobacteriaceae 2 genus 20 spesies
Family II –
Actinomycetaceae 2 genus 48 spesies
Family III –
Streptomycetaceae 3 genus 158 spesies
Family IV –
Actinoplanaceae 2 genus 2 spesies
Ordo VI. Caryophanales
Family I –
Caryophanaceae 3 genus 7 spesies
Family II –
Oscillosporaceae 1 genus 1 spesies
Family III –
Arthromitaceae 2 genus 5 spesies
Ordo VII. Beggiatoales
Family I –
Beggiatoaceae 4 genus 18 spesies
Family II –
Vitreoscillaceae 3 genus 13 spesies
Family III –
Leucotrichaceae 1 genus 1 spesies
Family IV –
Achromatiaceae 1 genus 1 spesies
Ordo VII. Myxobacteriales
Family I –
Cytophagaceae 1 genus 11 spesies
Family II –
Archangiaceae 2 genus 6 spesies
Family III –
Sorangiaceae 1 genus 8 spesies
Family IV –
Polyangiaceae 4 genus 28 spesies
Family V –
Myxococcaceae 4 genus 18 spesies
Ordo IX. Spirochaetales
Family I –
Spirochaetaceae 3 genus 11 spesies
Family II –
Treponemataceae 3 genus 38 spesies
Ordo X. Mycoplasmatales
Family I –
Plasmataceae 1 genus 15 spesies
- SIFAT-SIFAT
KLAS SCHIZOMYCETES
Klas ini terdiri
atas tumbuhan bersel satu. Sel-sel itu kecil benar, kadang-kadang tak tampak
dengan mikroskop biasa, ada yang dapat bergerak, ada yang tidak. Tidak jelas
adanya inti (eukaryon) seperti yang biasa terdapat pada tanaman tinggi, yang
sering terdapat ialah benda-benda yang mengandung kromatin, yaitu bahan
kromosom. Inti yang sederhana itu disebut
Prokaryon,
kromosom yang terkandung didalamnya berupa suatu utas yang melingkar seperti
suatu kolong, tidak mempunyai pasangan, sehingga Schizomycetes itu dapat
disebut makhluk-makhluk yang haploid.
Sel-sel ada yang
berbentuk seperti bola-bola kecil, ada yang berpa tongkat-tongkat, ada yang
bengkok serupa koma, ada pula yang spiral. Sel-sel ada yang hidup
sendiri-sendiri, ada yang berkelompok, ada pula yang hidup di dalam kista.
Kelompok itu ada yang merupakan bentuk beraturan, ada pula yang tidak
beraturan. Ada yang bergandengan merupakan rantai lurus, ada pula yang
bercabang menghasilkan sel-sel pembiak yang dapat bergerak ataupun tidak
bergerak. Ada spesies yang mempunyai pigmen, dan ada pula yang tanpa pigmen.
Pigmen itu ada yang mempunyai fungsi seperti klorofil pada tanaman tinggi,
yaitu un tuk menyelenggarakan fotosintesis.
Pembiakan
dilakukan secara vegetatif dengan pembelahan diri, sedang beberapa spesies
membentuk endospora untuk mengatasi pengaruh buruk dari lingkungan.
Myxobacteriales menghasilkan sporokista, sedang pada Borrelomycetaceae terdapat
tubuh-tubuh kecil yang berguna sebagai alat pembiak. Bakteri ada yang hidup
bebas, autrotof, ada pula yang hidup sebagai saprobe, sebagai parasit dan ada
pula yang patogen.
Untuk mengenal
kesepuluh ordo dari klas Schizomycetes ini dibuatlah kunci sebagai berikut :
- Ordo I. Pseudomonadales
Sel serupa bola,
batang lurus atau bengkok, atau spiral. Kadang-kadang bergandengan. Boleh
berppigmen kemerahan atau hijau. Tidak dalam trikoma (bentuk benang). Biasanya
bergerak dengan flagel yang terminal, kadang tidak bergerak.
- Ordo II. Chlamydobacteriales
Sel-sel dalam
trikoma yang kerap kali berselubung. Kadang-kadang menghasilkan spora kembar
atau spora diam. Selubung dapat berisi hidroksida besi, dan trikoma dapat
melekat pada sustarct.
- Ordo III. Hyphomicrobiales
Sel berbiak
dengan tunas. Dapat melekat pada substrat dengan tangkai. Satu genus mempunyai
pigmen untuk foto sintesis ( Rhodomicrobium).
- Ordo IV. Eubacteriales
Sel serupa bola
atau batang. Tidak dalam trikoma, meskipun dapat bergandengan.
- Ordo V. Actinomycetales
Sel kaku dan
mungkin tumbuh seperti miselium jamur dengan konidia di udara. Dua genera
mempunyai spora yang yterbentuk di dalam spongarium, dan spora dari salah satu
genus ini dapat bergerak. Sel-sel tunggal, atau bercabang sederhana, kerap kali
tahan asam.
- Ordo VI. Caryophanales
Sel dalam trikoma.
- Ordo VII. Beggiatoales
Sel kaku,
biasanya besar dan mungkin serupa bola atau trikoma. Mungkin ada butir-butir
belerang di dalam atau permukaan sel. Bergerak dengan menjulur, bergelombang
atau berguling-guling, gerakan putus-putus seperti pada beberapa ganggang biru.
Tidak ada flagel.
- Ordo VIII. Myxobacteriales
Sel lebih besar
atau kecil, tetapi tidak kaku. Sel lemas, kerap kali runcing pada ujung
pangkal, bergerak dengan menjalar. Tubuh-tubuh tumbuh pada koloni yang menyebar
seperti plasmodium. Berlendir.
- Ordo IX. Spirochaetales
Sel berbentuk
spiral panjang atau pendek. Bergerak bebas dengan membelok- belokkan tubuh.
10. Ordo
X. Mycoplasmatales
Tak bergerak,
sangat pleomorfik dan sangat halus. Ada kalanya dapat lewat saringan.
- DESKRIPSI
FAMILI DAN GENUS YANG BANYAK DIKENAL
- Dari Ordo I Pseudomonadales Diperkenalkan
:
- Famili Thioehodaceace
Sel dapat berupa
bola, serupa telur, serupa batang pendek atau panjang, lurus atau melengkung,
atau seperti spiral. Berwarna agak ungu kemerahan sampai merah karena mempunyai
bakterioklorofil dan karotinoida. Habitat tempat-tempat terang dan ada sulfida.
Beberapa genus dari famili ini ialah:
- Thiocystis dengan 2 spesies,
bentuk kokus tunggal atau dua-dua, menghasilkan belerang
- Thiospirrillum
dengan
5 spesies, bentuk serupa spiral, flagel pada ujung. Menghasilkan
butir-butir belerang.
- Famili Athiorhodaceae
Sel dapat berupa
kokus, basil pendek atau panjang, vibrio, atau spiral. Gram negatif. Flagel
pada ujung. Warna kemerahan, ada bakterioklorofil. Tidak menghasilkan belerang.
Spesies-spesies
dari famili ini lebih suka hidup di tempat-tempat yang ada cahaya. Mereka
kehilangan warna merah jika berada dalam tempat gelap, dan mereka bergerak
menuju ke tempat yang cukup terang bagi mereka (fototropisme).
Beberapa genus
yang terkenal dari famili ini adalah:
- Rhodopseudomonas
dengan
4 spesies, bentuk kokus atau basil
- Rhodospirillum
dengan
4 spesies, berbentuk spiral, diameter antara 0,5 sampai 1,5 µ, sedang
panjangnya 20 sampai 50 µ. Ukuran mengenai besar kecilnya maupun banyak
sedikitnya lengkungan bergantung kepada usia bakteri. Pigmen yang biasanya
disebut bakteriopurpurin itu ternyata terdiri atas dua bagian, yang
pertama berupa bakterioklorofil yang memegang peranan dalam fotosintesis,
sedang bagian kedua berupa pigmen yang berwarna merah yang belum kita
ketahui fungsinya. Telah terbukti, bahwa sinar merah dan infra merah lebih
menguntungkan bagi kegiatan bakteri ini daripada sinar-sinar lain yang
bergelombang lebih pendek.
- Famili Chlorabacteriaceae
Sel berupa
batang, berwarna hijau. Mengadakan fotosintesis jika ada hidrogen sulfida.
Genus yang terkenal ialah Chlorobium
dengan 2 spesies, basil, anaerob, dapat menghasilkan belerang,
tetapi tidak untuk disimpan di dalam sel.
- Famili Nitrobacteriaceae
Kokus, basil
atau spiral. Flagel tidak selalu ada. Gram negatif. Merupakan pembentuk nitrit
atau nitrat. Tanpa endospora. Habitat tanah dan air tawar. Genus yang terkenal
sebagai penyusun nitrit adalah:
- Nitrosomonas, sel-sel bulat
panjang, hidup bebas.
- Nitrosoccccus,
bentuk
serupa bola, penghuni tanah, hidup bebas.
- Nitrosocystis,
sel-sel
berkelompok dan dipersatukan oleh suatu selaput.
- Nitrosogloea, sel-sel berkelompok
dalam lendir.
- Nitrosospira, sel serupa spiral,
hidup bebas.
Genus yang
terkenal sebagai penyusun nitrat ialah:
- Nitrobacter, sel serupa
batang-batang kecil, tidak berkelompok.
- Nitrocystis, basil-basil kecil
yang berkelompok.
- Famili Methanomonadaceae
Sel serupa
batang, ada yang berflagel. Gram negatif. Autotrof. Habitat tanah dan air
rawa-rawa. Genus yang terkenal dari famili ini adalah:
- Methanomonas; genus ini dapat
mengoksidasi metan.
- Hydrogenomonas; genus ini dapat
mengoksidasikan hidrogen.
- Famili Thiobacteriaceae
Sel berupa
kokus, basil atau vibrio. Mengokidasikan belerang. Tidak berwarna. Habitat
tempat-tempat yang mengandung hidrogen sulfida. Genus yang terkenal ialah:
- Thiospira, berupa spiral yang
panjangnya sampai 50µ.
- Thiobacillus dengan 9 spesies,
terkenal sebagai bakteri denitrifikan.
- Thiobacillus
thiooxidans, autotrof, dapat mengoksidasikan belerang dan sulfat belerang
menjadi asam belerang. Dengan hidup dalam lingkungan yang pH-nya kurang
daripada 1, sedang pH yang optimum ialah antara 2 sampai 3,5.
- Famili Psseudomonadaceae
Sel berupa
batang lurus, kadang-kadang serupa bola. Bergerak dengan flagel yang terdapat
pada ujung. Jumlah flagel satu atau lebih. Beberapa spesies tidak bergerak.
Gram positif. Habitat tanah atau air tawar dan air laut. Banyak spesies hidup
sebagai parasit pada tanaman, tidak begitu banyak pada hewan. Genus yang banyak
dikenal adalah:
- Pseudomonas dengan 149 spesies
dan 11 spesies tambahan, berpigmen hijau muda atau hijau tua. Pigmen
meresap ke dalam medium. Biasanya penghuni tanah atau air. Pseudomonas aeruginosa kadang-kadang
kedapatan di dalam luka pada hewan atau manusia. Bakteri ini menyebabkan
timbulnya nanah yang kebiru-biruan. Beberapa spesies yang lain menyebabkan
penyakit pada tanaman.
- Xanthomonas dengan 60 spesies
dan 3 spesies tambahan. Banyak di antara spesies-speseies ini hidup
sebagai parasit pada tanaman.
- Acetobacter dengan 7 spesies,
penghasil asam cuka.
- Photobacterium
dengan
4 spesies, saproba pada ikan, daging yang sudah busuk; menghasilkan
cahaya.
- Halobacterium,
suka
tumbuh di tempat-tempat yang kadar garam dapurnya tinggi.
- Famili Caulobacteraceae
Sel berupa
batang, lurus atau bengkok. Dalam fase mengembara, sel-sel mempunyai flagel.
Dalam fase diam, sel-sel bertangkai. Tangkai melekat pada suatu substrat. Gram
negatif. Pembiakan secara tranversal. Habitat air tawar dan air laut. Genus
yang banyak dikenal ialah:
- Caulobacter, sel yang muda
mengembara, flagel monotorik. Sel dewasa melekat pada suatu tanaman di
dalam air dengan suatu tangkai.
- Gallionella dengan 5 spesies,
sel serupa gerinjal, tangkai berbelit-belit. Penimbun oksida besi. Gallionella ferruginea banyak
kedapatan di perairan.
- Famili Siderocapsaceae
Sel serupa bola,
bulat-panjang, atau serupa batang. Berkelompok dalam lendir yang mengandung
besi atau mangan. Banyak bakteri besi masuk dalam famili ini. Genus yang
terkenal ialah:
- Siderocapsa, penghuni air tawar.
- Siderococcus, sel berbentuk bola.
- Siderobacter, bentuk sel serupa
batang.
10. Famili
Spirillacea
Sel bengkok,
flagel kebanyakan monotrik. Habitat perairan atau sebagai parasit, patogen pada
hewan dan manusia. Genus yang banyak dikenal ialah:
- Vibrio dengan 37 spesies. Saproba,
parasit atau patogen. Vibrio
comma dengan flagel yang monotrik adalah penyebab penyakit
cholera asiatica.
- Desulfovibrio dengan 3 spesies.
Pleomorfik, anaerob. Desulfovibrio
desulfiricans terkenal sebagai bakteri denitrifikan.
- Methanobacterium,
anaerob,
autotrof atau heterotrof, menghasilkan gas metan .
- Cellvibrio dengan 4 spesies,
pengurai selulosa.
- Cellofalcicula
dengan
3 spesies; sel bengkok dan meruncing pada kedua ujung. Penghuni tanah,
pengurai selulosa.
- Spirillum dengan 9 spesies,
lofotrik, aerob, saproba atau patogen. Spirillum
volutans adalah bakteri yang paling besar di antara spiril;
mengandung butir-butir volutin dalam sitoplasma. Spirillum minus
dapat menimbulkan penyakit yang disebut ‘demam akibat gigitan tikus’.
- Dari Ordo II Chlamydobacteriales
Diperkenalkan:
- Famili Chlamydobacteriaceae
Sel-sel
merupakan trikoma yang berselubung. Trikoma tanpa cabang atau dengan cabang
semu. Selubung berisi besi atau mangan. Kebanyakan menetap pada suatu substrat
tanpa tangkai. Habitat air tawar; beberapa spesies terdapat juga di laut. Genus
yang banyak dikenal ialah:
- Sphaerotilus dengan 3 spesies,
trikoma dengan percabangan semu. Selubung dapat mengandung besi. Penghuni
air tawar. Berbiak dengan konidia. Konidia dihasilkan oleh ujung trikoma.
Setelah lepas dari selubung, konidia mengembara dengan flagel sampai
mendapatkan substrat baru.
- Leptothrix dengan 12 species;
trikoma silindris, selubung dapat mengandung besi atau mangan. Penghuni
air tawar.
- Famili Crenotrichaceae
Trikoma menempel
pada substrat. Selubung tipis. Tidak bercabang atau dengan cabang semu.
Selubung dapat mengandung besi atau mangan. Habitat air tawar dan air laut.
Genus yang terkenal ialah:
- Crenothrix; ujung
trikoma membesar. Sel-sel bulat panjang sampai silindris. Terdapat di persediaan-persediaan
air.
- Clonothrix; trikoma
meruncing pada ujung. Ujung trikoma menghasilkan konidia.
3. Ordo III Hyphomicrobiales (ordo baru, 1953) Terdiri Atas:
a. Famili Hyphomicrobiaceae
Sel serupa
benang-benang yang berhubung-hubungan. Ujung benang menghasilkan sel-sel baru
yang mengembara. Gram negatif. Habitat air tawar, lumpur-lumpur kubangan. Genus
yang terkenal ialah:
- Hyphomicrobium, heterotrof, terdapat
sebagai penghuni tanah dan perairan.
-
Rhodomicrobium,
tidak bergerak, koloni berwarna jingga.
b. Famili Pasteuriaceae
Sel serupa buah
apokat atau jambu, bertangkai; pembiakan dengan tunas atau dengan pembelahan
diri secara memanjang ; famili ini masih perlu penelitian lebih lanjut. Genus
yang terkenal ialah Pasteuria,
sel serupa batang, merupakan rumpun, tidak berwarna, parasit pada Crustacea.
4. Ordo
IV Eubacteriales
- Famili I. Azotobacteriaceae
Sel serupa
batang, bola atau telur. Tak mempunyai endospora. Gram negatif. Aerob. Dapat
mengikat N2 bebas. Habitat tanah.
Genus yang
terkenal ialah Azotobacter dengan 3 spesies, penting dalam penyuburan tanah. Azotobacter chroococcum;
aerob, hidup bebas dalam tanah, terkenal sebagai pengikat N2,
terdapat di mana-mana.
- Famili II. Rhizobiaceae
Basil, tidak
berspora. Flagel peritrik; beberapa spesies tidak bergerak. Gram negatif.
Aerob,simbion atau pathogen.
Genus yang
terkenal ialah:
- Rhizobium dengan 6
spesies. Pengikat N2, bersimbiosis dengan akar kacang-kacangan,
missal Rhizobium leguminosarum.
- Agrobacterium dengan 7
spesies. Beberapa di antaranya Merupakan pathogen pada tanam-tanaman, missal
Agrobacteriu tumefaciens menyebabkan kutil – kutil pada tumbuhan.
- Chromobacterium dengan
4 spesies, penghuni tanah dan air, menghasilkan warna ungu.
- Famili III. Achromobacteria
Basil, tidak
pleomorfik. Bergerak atau diam. Gram negative. Zat warna tidak dilepas ke dalam
medium.
Genus yang
terkenal ialah :
- Alcaligenes dengan 6 spesies.
Berpigmen kuning, saprobe dalam usus vertebrata, air susu Alcaligenes
viscolactis menyebabkan timbulnya benang-benang pada usus.
- Flavobacterium dengan 26 spesies,
pigmen kuning, jingga atau merah. terdapat didalam tanah dan air. Pigmen
tidak meresap kedalam medium.
- Agarbacterium dengan 12 spesies,
terdapat dalam tanah, air tawar, dan pada ganggang laut yang telah
membusuk.
- Beneckea dengan 6 spesies,
dapat mencernakan kitin.
- Famili IV. Enterobacteriaceae
Basil, bergerak
dengan flagel yang peritrik atau tidak bergerak. Gram negative. Menguraikan
glukosa dengan menghasilkan gas.
Genus yang
terkenal ialah :
- Escherichia dengan 4 spesies,
ada yang berwarna, ada yang tidak. Saprobe, Escherichia coli terkenal
sebagai penghuni kolon (usul tebal).
- Aerobacter dengan 2 spesies,
saproba dalam usus vertebrata atau hidup bebas di alam. Aerobacter
aerogenes terdapat sebagai saprobe dalam usus.
- Klebsiella dengan 3 spesies,
saproba atau pathogen pada hewan dan manusia. Klebsiella pneumonia
kedapatan pada alat-alat pernapasan.
- Erwinia dengan 17 spesies,
saprobe atau pathogen pada tanam-tanaman. Erwinia amylovora terkenal
sebagai penyebab penyakit “bonyok” pada buah-buahan.
- Serratia dengan 5 spesies,
ada pigmen merah, saprobe, ada juga yang tidak berwarna. Serratia
marcescens terdapat di mana – mana.
- Proteus dengan 5 spesies,
saprobe atau patogen. Proteus vulgaris bisa kedapatan dalam makanan yang
sudah basi.
- Salmonella dengan 10 spesies,
patogen. S. typhosa menyebabkan penyakit tipus perut (typhus abdominalis).
Klasifikasi Salmonella lebih lanjut didasarkan atas sifat-sifat serologic,
imunologik. S. pullorum pathogen dalam perut ayam.
- Shigella dengan 8 spesies,
banyak yang patogen. S. dysentriae, S. paradysentriae dan S. sonnei
menyebabkan penyakit disentri.
- Famili V. Brucellaceae
Kokus atau
basil, kecil, tunggal atau bergandeng-gandeng. Bergerak atau diam. Patogen,
terdapat dilapisan lender manusia dan hewan. Famili ini terkenal juga sebagai
famili Parvobacteriaceae.
Genus yang
terkenal ialah :
- Pasteurella dengan 9 spesies,
Gram negatif, banyak sebagai parasit, atau patogen pada manusia dan hewan.
P. tularensis menyebabkan tularemia (semacam sampar) pada manusia dan
hewan.
- Brucella dengan 3 spesies,
mempunyai kapsula. Parasit atau patogen pada hewan dan manusia. B. abortus
menyebabkan penyakit brucellosis.
- Haemophilus dengan 15 spesies,
banyak yang patogen bagi manusia dan hewan . H. influenzae disangka turut
menyebabkan penyakit influenza.
- Bordetella
pertussis adalah penyebab batuk rejan.
- Actinobacillus dengan 5 spesies,
patogen pada hewan dan manusia.
- Noguchia dengan 3 spesies,
sering kedapatan pada selaput mata manusia dan hewan.
- Famili VI. Bacteroidaceae
Basil, umumnya
kecil. Anaerob, kadang-kadang mikroaerofil. Gram negatif. Kebanyakan patogen
dalam usus dan lapisan lender.
Genus yang
banyak dikenal ialah :
- Bacteroides dengan 30 spesies,
anaerob, patogen pada manusia dan hewan.
- Streptobacillus, anaerob, parasit atau
patogen pada mamalia dan rodentia.
- Famili VII. Micrococcaceae
Sel yang tunggal
berbentuk bola. Tidak berspora. Pembiakan menurut 2 atau 3 arah, ada juga yang
menurut satu arah merupakan streptokokus, ada pula yang tidak
berhubung-hubungan. Gram variabel.
Genus yang
terkenal ialah :
- Micrococcus dengan 16 spesies,
saprobe, jarang-jarang patogen. Berkelompok tidak beraturan.
- Staphylococcus dengan 2 spesies,
Gram positif, kelompok serupa untaian, warna kuning. Saprobe atau patogen.
Staphylococcus aureus kedapatan pada kulit, selaput lender, bisul – bisul
dan luka-luka.
- Gaffkya dengan 2 spesies,
patogen pada hewan dan manusia.
- Sarcina dengan 10 spesies,
berkelompok serupa paket, ada yang berwarna. Saprobe atau semi-parasit.
Sarcina lutea berpigmen kuning.
- Famili VIII. Neisseriaceae
Kokus, dua-dua
atau berkelompok tidak beraturan. Tidak bergerak. Gram – negative. Parasit atau
patogen.
Genus yang
terkenal ialah :
- Neisseria dengan 10 spesies,
diantaranya N. gonorrhoeae, penyebab penyakit kelamin, dan N. meningtidis
penyakit radang selaput otak.
- Veillonella dengan 6 spesies,
parasit dan patogen.
- Famili IX. Brevibactericiae
Basil, tidak
berspora. Gram positif. Merah, kuning atau coklat. Habitat tanah , air tawar,
air asin, sampah-sampah.
Genus yang
banyak dikenal ialah Brevibacterium
dengan 23 spesies, saproba, aerob dan anaerob fakultatif.
10. Famili
X. Lactobacillaceae
Basil atu kokus
yang bergandeng-gandengan atau merupakan tetrad. Gram positif . umumnya
saproba. Beberapa spesies patogen.
Genus yang
terkenal ialah :
- Diplococcus
pneomoniae, penyebab radang paru-paru peneumonia.
- Sterptococus dengan
19 spesies, saprobe atau parasit.
S. lactis dan S.
Cremoris penting dalam pembuatan keju dan mentega.
- Leuconostoc dengan 3 spesies,
saprobe. L. dextranicum dan L. citrovorum berguna untuk memberikan aroma
kepada mentega dan keju.
- Lactobacillus dengan 11 spesies,
di antaranya L. lactis, L acidophilus, keduanya menghasilkan sedikit asam
dari fermentasi gula. L. casei digunakan dalam pembuatan keju.
- Eubacterium dengan 20 spesies,
saprobe atau patogen. Banyak kedapatan dalam usus. Genus yang lain seperti
catenabacterium banyak hidup sebagai saproba dalam usus.
11.
Familia XI. Propionibacteriaceae
Basil tak
bergerak, tidak berspora. Mungkin pleomorfik. Gram positif. Ada yang berpigmen
coklat. Genus yang terkenal ialah Propionibacterium
dengan 11 spesies, penghasil asam propionat.
12. Famili
XII. Corynebacteriaceae
Kebanyakan basil
yang diam. Gram positif. Aerob, mikroaerofil sampai anaerob. Mengubah nitrat
menjadi nitrit.
Genus yang
terkenal ialah Corynebacterium
dengan 33 spesies, diantaranya ada yang parasit dan patogen pada tumbuhan dan
manusia. Corynebacterium
diphtheriae menyebabkan penyakit tenggorokan dipteri.
13. Famili
XIII. Bacillaceae
Basil,
kadang-kadang streptobasil, membentuk endospora. Flagel peritrik, atau tanpa
flagel. Gram positif, variabel dan negatif. Parasit atau patogen terutama pada
insekta.
Genus yang
terkenal ialah :
- Bacillus dengan 25 spesies,
bergerak, flagel peritrik. Endospora di tengah atau di ujung sporangium. B. subtilis
menghasilkan antibiotik basitrasin dan subtilin. B. anthracis
menyebabkan penyakit antraks. B.
stearothermorphilus hidup subur dalam suhu 650 C. B. meganterium adalah
saprobe yang terdapat dimana-mana. B. cereus hidup sebagai saprobe,
kadang-kadang juga sebagai pathogen
- Clostridium terdapat 93
spesies, anaerob, saprobe, parasit pathogen. Terdapat di tanah, usus
manusia dan hewan. C.
pasteurianum penghuni tanah yang dapat mengikat N2
bebas. C. botulinum,
saprobe pada makanan basi, mengasilkan racun. C. tetani penyebab tetanus
(kejang-rahang), C.
perfringerns menyebabkan busuknya luka.
5. Ordo
V. Actinomycetales
Ordo ini diduga
merupakan pendahulu dari golongan jamur. Sel-sel panjang, ada kecenderungan
untuk bercabang. Saproba atau pathogen. Habitat tanah. Ordo ini terdiri atas 4
famili, yaitu :
- Famili Mycrobacteriaceae
Sel berupa
batang-batang halus, lurus atau sedikit bengkok, tahan asam, tidak bergerak,
tidak mempunyai konidia. Aerob, saproba, parasit atau pathogen. Genus yang
terkenal ialah :
- Mycrobacterium dengan 13 spesies,
diantaranya ialah M.
tuberculosis, M. leprae keduanya pathogen pada manusia; M. bovis, pathogen
pada lembu, dan M.
avium, pathogen pada unggas.
- Mycococcus dengan 6 spesies.
Sel-sel serupa kokus, Gram positif, aerob, penghuni tanah. M. citreus, M. flavus, M.
luteus, masing-masing berpigmen.
- Famili Actynomicetaceae
Berbentuk
miselium yang semula tidak bersekat. Membentuk konidia pada hifa yang menegak.
Saproba parasit, atau pathogen. Genus yang terkenal ialah :
- Nocardia dengan 45 spesies,
aerob, pathogen. Genus ini dapat menggunakan lilin, fenol dan kresol
sebagai sumber tenaga. N.
madurae menyebabkan borok pada kaki.
- Actinomyces, pathogen pada
hewan dan manusia. A.
bovis menyebabkan actinomycosis pada lembu (bengkak rahang). A. isrelii pathogen
pada manusia.
- Famili Streptomycetaceae
Konidia
terbentuk pada sporofora. Umumnya saproba, sedikit sekali yang parasit. Genus
yang terkenal ialah Streptomyces
dengan 150 spesies. Genus ini terkenal karena menghasilkan antibiotik. Misal, S. griseus menghasilkan
streptomisin, S.
aureofaciens menghasilkan auremisin, S. venezuelae menghasilkan kloromisetin
(kloramfenikol).
- Famili Actinoplanaceae
Berbentuk
miselium, spora terbentuk didalam sporangium. Spora mengembara atau diam. Habitat
tanah dan air. Genus yang terkenal ialah Actinoplanes
dan Streptosporangium,
keduanya saprobe dalam tanah.
- Ordo VI.
Caryophanales
Bentuk trikoma,
tidak ada selubung. Saproba dalam air, sampah-sampah, atau parasit dalam usus
vertebrata dan insekta. Ordo ini terdiri atas 3 famili, yaitu Caryophanaceae, Oscillosporaceae, dan arthromitaceae,
berturut-turut dengan 3, 1, 2 spesies.
- Ordo VII.
Beggiatoales
Bentuk trikoma
tunggal atau berkelompok tiga. Tak berflagel. Ada spesies yang bergerak dengan
menjulur, berguling-guling. Kerap kali ada butir-butir belerang. Habitat air
tawar, air laut, pada ganggang. Keempat family yang masuk dalam ordo ini ialah
:
- Famili Beggiatoaceae
Terdiri atas 4
genus dengan 18 spesies, mempunyai bentuk seperti benang yang ujungnya dapat
bergerak. Tak ada konidia. Pembiakan dengan potongan-potongan benang. Dalam
famili ini banyak spesies bakteri-belerang. Genus yang terkenal ialah :
- Beggiatoa dengan 6 spesies,
diantaranya Beggiatoa
alba banyak terdapat dalam air kotor yang tergenang, menempel
pada sampah-sampah atau tanaman air, merupakan lapisan yang berwarna
keabu-abuan.
- Thiothrix dengan 7 spesies, umumnya penghuni
air tawar, air laut.
- Famili Vitreoscillaceae
Trikoma tidak
berwarna, penghuni perairan yang tenang, terdiri atas 3 genus dengan 13
spesies.
- Famili Leucotrichaceae
dengan 1 genus Leucothrix,
penghuni air tawar, air laut, yang mengandung sisa-sisa zat organic yang
berasal dari ganggang.
- Famili Achromatiaceae,
terdapat dalam air tawar dan air laut, belum banyak dikenal. Famili ini
terdiri atas 1 genus Achromatium.
- Ordo VIII.
Myxobacteriales
Ordo ini terdiri
atas 5 famili dengan 12 genus yang mencakup 71 spesies, kebanyakan hidup
sebagai saproba, dapat menghasilkan lendir sehingga masing-masing tetap
berkelompok. Kelompok ini dapat bergerak perlahan-lahan. Makin bertambah usia,
makin banyak lendir yang dihasilkannya. Bakteri yang ada di dalam kelompok itu
berbentuk batang lemas, tidak mempunyai flagel, namun dapat bergerak
sediki-sedikit. Kelompok lendir yang berisikan ribuan bakteri ini menyerupai
plasmodium (malaria), sehingga untuknya seringkali diberikan nama pseudoplasmodium (pseudo
= semu). Di dalam bentuk kelompok ini, bakteri dikatakan di dalam fase
mengembara. Fase ini diikuti dengan fase pembiakan; prosesnya sangat mengasyikan.
Jika kelompok lendir itu sudah cukup usia, maka terjadilah pembagian kelompok
atas kelompok-kelompok kecil. Kelompok-kelompok kecil ini menjulang ke atas
dengan suatu tangkai, dan tangkai itu tetap berdiri di atas induk-kelompok
lendir. Kelompok kecil yang betangkai ± 1 mm ini berbentuk bola; ada juga yang
bentuknya tidak beraturan. Tangkai tidak berisi bakteri, tetapi kelompok bola
yang diatasnya itu penuh dengan bakteri. Bola-bola itu seakan-akan merupakan
“buah” yang oleh beberapa sarjana disebut juga kista (cysta). Warna, bentuk,
dan besar kecilnya buah tersebut berbeda-beda; hal ini bergantung kepada
spesies. Banyak spesies yang berwarna kuning jingga atau merah.
Jika buah atau
kista itu matang, maka sel-sel yang ada di dalamnya menjadi pendek-pendek,
bahkan pada beberapa spesies sel-sel itu sampai serupa bola-bola kecil. Lendir
menjadi kering juga. Maka setelah beberapa lama dalam keadaan demikian, sel-sel
bertebaran karena angina tau air hujan. Di tempat baru sel-sel tersebut
memulaikan kehidupan baru. Tempat yang mereka sukai ialah kayu-kayuan yang
lapuk, jamur, atau kotoran hewan. Spesies yang hidup sebagai parasit juga ada,
misalnya Polyangium
parasiticum pada ganggang hijau Cladaphora.
Contoh yang lain ialah Podangium
lichenocolum; spesies ini hidup sebagai parasit pada Lichenes.
Ada satu genus cytophaga yang dapat
mencernakan selulosa dan agar-agar. Chytophaga
columnaris dapat menimbulkan penyakit pada ikan.
- Ordo IX. Spirochaetales
Ordo ini terdiri
atas 2 famili dengan 6 genus yang mencakup 49 spesies. Ada beberapa spesies
yang patoggen pada hewan dan manusia. Bakteri dari ordo ini berupa batang yang
melingkar-lingkar seperti spiral. Semula orang menyangka spiral ini tidak
mempunyai falgel, akan tetapi penyelidikan dengan mikroskop electron menunjukkan
adanya flagel yang amfitrik.
Banyak spesies
yang tidak dapat diwarnai dengan cara yang biasa; untuk mengamatinya diperlukan
mikroskop yang berlatar –belakang gelap. Beberapa spesies layak juga dimasukkan
dalam golongan protozoa, mengingat cara bergeraknya, akan tetapi mengingat
sifat – sifatnya yang lain, diantaranya adalah pembelahan secara tranversal,
menyebabkan Spirochaetales ini digolongkan kepada tumbuhan. Kedua famili yang
masuk dalam ordo ini adalah :
- Famili Spirochaetaceae
dengan genus baku Spirochaeta.
Banyak spesies dari famili ini hidup sebagai saprobe di dalam air di
selokan – selokan. Beberapa spesies yang lain hidup sebagai parasit di
dalam usus Molluska yang berkatup dua.
- Famili Treponemataceae:
Banyak spesies dari family ini hidup sebagai parasit dan pathogen pada
Vertebrata, di anataranhya ada yang menyebabkan penyakit kelamin pada
manusia. Famili ada yang menyebabkan penyakit kelamin pada manusia.
Famili ini
terdiri dari 3 genus, yaitu :
- Borrelia dengan 28 spesies,
diantaranya ialah B.
novyi dan B.
recurrentis yang menyebabkan penyakit demam berulang, sedang B. vincentii
menyebabkan penyakit tenggorokan ( Vincent’s argina).
- Treponema dengan 8 spesies,
diantaranya ialah T.
pallidum yang menyebabkan penyakit sfilis, T. pertenue yang menyebabkan
penyakit patek atau puru (framboesia).
- Leptospira mempunyai
lengkungan – lengkungan yang lebih halus daripada Treponema, ujung –
ujungnya serupa kail. L.
icterohaemorrhagiae menyebabkan penyakit weil, suatu penyakit
kuning. Penyakit ini banyak diderita oleh pekerja – pekerja tambang yang
tempatnya selalu lembab. Urine tikus liar yang kejangkitan Leptospira
mengandung bakteri ini.
- ORDO X.
MYCOPLASMATALES
Sangat
pleomorfik, mudah sekali rusak, tidak bergerak, tidak berspora. Gram negatif.
Saproba ada juga yang pathogen. Ordo ini terdiri atas 1 famili dengan1 genus.
Famili Mycoplasmataceae :
merupakan koloni – koloni yang kecil jika ditumbuhkan dalam medium buatan.
Sifat – sifat lebih terperinci masih perlu diselidiki. Genus yang sudah dikenal
ialah Mycoplasma
dengan 15 spesies, diantaranya M.
mycoides yang dapat menyebabkan pleuropneumonia pada hewan; M. hominis yang dapat
mengganggu kesehatan manusia.
Kemajuan di
bidang Biologi Molekul menyebabkan timbunlnya pendapat baru, yaitu untuk
membagi makhluk hidup atas dunia prokaryota dan dunia Eukaryota, yang pertama
mempunyai bahan inti AND yang tersebar, sedang yang kedua mempunyai bahan inti
AND yang terwadahi dalam suatu organ berdinding yang lazim disebut inti.
Untuk dapat
mengadakan identifikaasi suatu bakteri, orang harus membaca dahulu buku
pegangan agar mengenal prosedur pengamatannya secara makroskopik maupun secara
mikroskopik, pula urutan – urutan pengadaan uji- uji fisiologik bakteri yang
akan diidentfkasi. Setelah data terkumpul, yaitu ciri – ciri mengenai morfologi
dan fisiologi bakteri yang bersangkutan, barulah buku pegangan dibaca lagi.
- KELOMPOK UTAMA
BAKTERI BERDASARKAN BERGEY’S MANUAL EDISI KE-8
- Kelompok 1 :
Bakteri Fototrofik
Ciri-ciri :
- Bentuk sel bulat,
batang, vibrio, atau spiral.
- Gram negatif .
- Perkembangbiakan
dengan pembelahan biner.
- Bergerak dengan
flagella atau nonmotil.
- Fotosintetik.
- Bakterioklorofil.
- Berpigmen.
- Habitat di
lingkungan akuatik.
Contoh : Thiospirillum sp., Chromatium sp.
- Kelompok 2 :
Bakteri Luncur
Ciri-ciri :
- Bentuk sel batang,
bola atau filamen.
- Gram negatif.
- Motil
- Sel-sel dapat
terbenam dalam lendir.
- Beberapa membentuk
tubuh buah.
- Habitat di tanah,
bahan tumbuhan membusuk, lingkungan akuatik.
Contoh : Cytophagales
- Kelompok 3 :
Bakteri Berselongsong
Ciri-ciri :
- Sel terbungkus dalam
selongsong.
- Bentuk sel batag,
atau seperti filmen.
- Motil.
- Gram negatif.
- Beberapa membentuk
pelekap ( dasar penghisap) yang digunakan untuk menempelkan diri pada
permukaan.
- Habitat di
lingkungan akuatik dan lumpur.
Contoh : Sphaerotilus, Leptothrix,
Cladothrix, Crenothrix
- Kelompok 4 :
Bakteri kuncup dan/atau bakteri berapendiks
Ciri-ciri :
- Sel dengan prosteka
atau pelekap.
- Perbanyakan dengan
berkuncup dan membelah.
- Motil karena flagela
kutub atau nonmotil.
- Bentuk sel bola,
oval, ginjal, batang dengan ujung meruncing, beberapa menunjukkan
pertumbuhan seperti hifa ( filament).
- Habitat di tanah,
lingkungan akuatik.
Contoh : Hyphomirobium.
- Kelompok 5 :
Bakteri Spiroket
Ciri-ciri :
- Dinding sel lentur
(tidak kaku).
- Morfologi sel
langsing terpilin (spiral).
- Perbanyakan dengan
pembelahan melintang.
- Motil.
- Banyak spesies gram
negatif.
- Habitat di tanah dan
lingkungan akuatik.
- Patogenesitas.
Contoh : Treponema pallidum
- Kelompok 6 :
Bakteri Spiral dan Lengkung
Ciri-ciri :
- Dinding sel kaku.
- Bentuk sel batang
terpilin-pilin.
- Motil karena
flagella.
- Gram negatif.
- Habitat di
lingkungan akuatik, organ-organ reproduktif, saluran pencernan, dan rongga
mulut hewan ( termasuk manusia).
- Patogenesitas.
Contoh : Campylobacter fetus.
- Kelompok 7 :
bakteri batang dan kokus aerobik gram negatif
Ciri-ciri :
- Morfologi sel
batang, lonjong, bola, dimensi khas untuk bakteri.
- Motil karena
flagella atau nonmotil.
- Aerobik.
- Gram negatif.
- Beberapa dapat
menambat nitrogen dari udara, dapat mengoksidasi senyawa berkarbon satu,
dapat menghancurkan berbagai macam senyawa.
- Habitat di tanah,
lingkungan akuatik, dan air asin.
- Patogenesitas.
Contoh : Brucella dan Francisella tularensis.
- Kelompok 8 :
Batang anaerobik Fakultatif Gram negative
Ciri-ciri :
- Morfologi sel batang
pendek.
- Motil, flagella
secara merata tersebar diseluruh permukaan sel atau nonmotil.
- Anaerobic fakultaif.
- Habitat di
lingkungan akuatik, tanah , makanan, air seni, tinja.
- Patogenesitas.
Contoh : escherichia coli, salmonella sp.
- Kelompok 9 :
Batang gram negatif anaerobik
Ciri-ciri :
- Morfologi sel
batang,lurus, atau lengkung, memperlihatkan banyak sekali pleomorfisme.
- Motilitas, beberapa
spesies nonmotil.
- Anaerob obligat.
- Habitat di
rongga-rongga alamiah pada manusia dan hewan, juga saluran pencernaan
serangga.
- Patogenesitas.
Contoh : Desulfovibrio, Succinivibrio,
Butyrivibrio, Selenomonas
10. Kelompok 10 : Kokobasilus dan kokus
gram negative
Ciri-ciri :
- Morfologi sel :
kokus, berpasangan (diplokokus),beberapa kokobasili (batang-batang
pendek),terdapat tunggal dan berpasangan.
- Nonmotil.
- Gram negatif.
- Aerobik.
- Habitat di saluran
lendir manusia dan hewan.
- Patogenesitas.
Contoh : Neisseria gonorrhoeae dan Neisseria
meningitidis.
11. Kelompok 11 : Bakteri anaerobik gram
negative
Ciri-ciri :
- Morfologi sel sngat
kecil sampai sel-sel bulat yang lebih besar.
- Nonmotil.
- Anaerobik.
- Habitat di saluran
pernafasan dan pencernaan manusia dan hewan.
- Parasitik.
Contoh : Veillonella
12. Kelompok 12 : bakteri kemolitotrofik
gram negatif
Ciri-ciri :
- Autotrofik.
- Morfologi sel :
bulat, batang, spiral, membran berlapis banyak pada beberapa spesies.
- Motil karena
flagella atau nonmotil.
- Habitat di tanah,
limbah, lingkungan akuatik, lingkungan alamiah yang banyak mengndung
belerang, besi atau mangan.
Contoh : Nitrococcus
13. Kelompok 13 : bakteri penghasil
metan (metanogenik)
Ciri-ciri :
- Autotrofik atau
heterotrofik.
- Morfologi sel :
bola, batang, spiral.
- Motil karena
flagella kutub atau nonmotil.
- Gram positif atau
gram negatif.
- Anaerobic.
- Beberapa spesies
termofilik.
- Habitat di saluran
gastrointestinal pada hewan, endapan pada lingkungan akuatik dan limbah.
Contoh : Methanospirillum.
14. Kelompok 14 : kokus gram positif
Ciri-ciri :
- Morfologi sel :kokus
terdapat tunggal atau berpasangan, dalam rantai, paket, atau gerombol.
- Nonmotil.
- Gram positif.
- Anaerobic fakultatif
atau mikroaerofilik.
- Heterotrofik.
- Habitat di tanah,
air tawar, kulit, dan selaput lendir pada binatang berdarah panas termasuk
manusia.
- Patogenesitas.
Contoh : Sarcina
15. Kelompok 15 : batang dan kokus
pembentuk endospora
Ciri-ciri :
- Morfologi sel :
batang.
- Motil karena
flagella atau nonmotil.
- Reaksi gram :
kebanyakan gram positif.
- Aerobic, anaerobic
fakultatif, anaerobic, atau mikroaerofilik.
- Endospora.
- Habitat di tanah,
air, lingkungan akuatik, saluran pencernaan hewan dan manusia.
- Patogenesitas.
Contoh : Sporosarcina
16. Kelompok 16 : bakteri gram positif
tak membentuk spora
Ciri-ciri :
- Morfologi sel :
Basilus terdapat tunggal atau dalam rantai.
- Nonmotil.
- Gram positif.
- Anaerobic atau
anaerobic fakultatif.
- Habitat di produk
persusuan, produk dari daging dan butiran, air, limbah, serta produk
fermentasi, rongga mulut, vagina, serta saluran pencernaan makanan hewan
termasuk manusia.
Contoh : Lactobacillus.
17. Kelompok 17 : aktinomisetes dan
organisme yang sekerabat
Ciri-ciri :
- Morfologi sel sangat
beragam dan pleomorfik, bentuk batang tak beraturan,filament, dan filamen
bercabang, struktur miselium.
- Nonmotil.
- Gram positif.
- Aerobic, anaerobic,
atau anaerobic fakultatif.
- Habitat di tanah,
lingkungan akuatik, air, dan binatang serta manusia.
- Patogenesitas.
contoh : Mycobacterium tubercolosis.
18. Kelompok 18 : riktesia
Ciri-ciri :
- Morfologi sel
:batang pendek, atau lonjong.
- Gram negatif.
- Nonmotil.
- Parasit obligat
intraselular ( kultivasi laboratories dalam system kultur jaringan atau
hewan).
- Habitat di serangga
pembawa, burung, dan mamalia terasuk manusia.
- Patogenesitas.
Contoh : Chlamydia. Rickettsia prowazekii,
Chlamydia trachomatis, Coxiella burnetii.
19. Kelompok 19 : mikoplasma
Ciri-ciri :
- Morfologi sel :
tidak ada dinding sel sejati, kandungan sel terbungkus oleh membrn
berlapis 3 yang tak kaku.
- Nonmotil.
- Gram negatif.
- Anaerobic
fakultatif.
- Habitat di selaput
lendir saluran pernafasan dan saluran alat kelamin bawah.
- Patogenesitas.
Contoh : koloni mycoplasma molare, Mycoplasma mycoides, M. homonia, M.
orale, Acholeplasma, Spiroplasma
- PENAMAAN
BAKTERI
Di dalam biologi
terdapat ketentuan dalam memberi nama suatu spesies. Carolus Linnaeus
memberi nama spesies dengan dua kata yan diambil dari bahasa Latin atau
dilatinkan. Pemberian nama dengan dua kata itu dikenal dengan istilah binomial nomenklatur. Ketentuan
penamaan tersebut adalah sebagai berikut:
- Nama spesies terdiri
dari dua kata dalam bahasa Latin atau kata yang dilatinkan.
- Nama pertama
menunjukan nama genus, oleh sebab itu huruf pertama menggunakan huruf
kapital.
- Nama kedua merupakan
nama spesifik atau penunjuk jenis yang huruf awalnya ditulis dengan huruf
kecil.
- Nama spesies dicetak
miring atau digaris bawah, atau dicetak dengan huruf yang berbeda dengan
teks yang lain. Tujuan dicetak miring atau diberi garis bawah adalah agar
nama-nama itu mudah terbaca di dalam teks.
- Nama ilmiah yang
lengkap perlu mencantumkan nama penulis (nama keluarga atau singkatannya).
Penulis adalah orang yang pertama kali memberi nama, mendeskripsikan, dan
menerbitkan publikasi tentang organisme tersebut.
Sebagai contoh
kita ambil Streptococcus
lactis, yaitu yang terkenal sebagai pengasam susu. Bakteri ini
termasuk :
- Dunia (Regnum) –
Tumbuhan
- Divisi – Protophyta
- Klas – Schizomycetes
- Ordo – Eubacteriales
- Sub-ordo –
Eubacteriineae
- Famili –
Lactobacteriaceae
- Sub-famili –
Streptococceae
- Genus – Streptococcus
- Spesies – lactis
Bakteri (dari kata Latin
bacterium; jamak: bacteria) adalah kelompok organisme
yang tidak memiliki membran inti sel.[2]
Organisme ini termasuk ke dalam domain prokariota
dan berukuran sangat kecil (mikroskopik), serta memiliki peran besar dalam
kehidupan di bumi.[2]
Beberapa kelompok bakteri dikenal sebagai agen penyebab infeksi dan penyakit,
sedangkan kelompok lainnya dapat memberikan manfaat dibidang pangan, pengobatan, dan industri.[3] Struktur
sel bakteri relatif sederhana: tanpa nukleus/inti sel,
kerangka
sel, dan organel-organel
lain seperti mitokondria dan kloroplas.[4] Hal
inilah yang menjadi dasar perbedaan antara sel prokariot
dengan sel eukariot
yang lebih kompleks.[5]
Bakteri dapat
ditemukan di hampir semua tempat: di tanah, air, udara, dalam simbiosis
dengan organisme lain maupun sebagai agen parasit (patogen), bahkan
dalam tubuh manusia.[6][7][8][9] Pada
umumnya, bakteri berukuran 0,5-5 μm, tetapi ada bakteri tertentu yang dapat
berdiameter hingga 700 μm, yaitu Thiomargarita.[10] Mereka
umumnya memiliki dinding sel, seperti sel tumbuhan dan jamur, tetapi dengan
bahan pembentuk sangat berbeda (peptidoglikan).[11]
Beberapa jenis bakteri bersifat motil (mampu bergerak) dan mobilitasnya ini
disebabkan oleh flagel.[12]
CIRI-CIRI
UMUM
-
|
Tubuh uniseluler (bersel satu)
|
-
|
Tidak berklorofil (meskipun begitu ada beberapa jenis bakteri yang
memiliki pigmen seperti klorofil sehingga mampu berfotosintesis dan hidupnya
autotrof
|
-
|
Reproduksi dengan cara membelah diri (dengan pembelahan Amitosis)
|
-
|
Habitat: bakteri hidup dimana-mana (tanah, air, udara, mahluk hidup)
|
-
|
Satuan ukuran bakteri adalah mikron (10-3)
|
Gbr. arsitektur suatu sel bakteri yang khas
BENTUK-BENTUK BAKTERI
-
|
Kokus
|
: bentuk bulat, monokokus, diplokokus, streptokokus,
stafilokokus, sarkina
|
-
|
Basil
|
: bentuk batang, diplobasil, streptobasil
|
-
|
Spiral
|
: bentuk spiral, spirilium (spiri kasar), spirokaet (spiral halus)
|
-
|
Vibrio
|
: bentuk koma
|
ALAT GERAK
BAKTERI
Beberapa bakteri
mampu bergerak dengan menggunakan bulu cambuk/flagel. Berdasarkan ada tidaknya
flagel dan kedudukan flagel tersebut, kita mengenal 5 macam bakteri.
-
|
Atrich
|
: bakteri tidak berflagel. contoh: Escherichia coli
|
-
|
Monotrich
|
: mempunyai satu flagel salah satu ujungnya. contoh:
Vibrio cholera
|
-
|
Lopotrich
|
: mempunyai lebih dari satu flagel pada salah satu
ujungnya. contoh: Rhodospirillum rubrum
|
-
|
Ampitrich
|
: mempunyai satu atau lebih flagel pada kedua
ujungnya. contoh: Pseudomonas aeruginosa
|
-
|
Peritrich
|
: mempunyai flagel pada seluruh permukaan tubuhnya.
contoh: salmonella typhosa
|
NUTRISI
BAKTERI
- Dengan dasar cara
memperoleh makanan, bakteri dapat dibedakan menjadi dua:
Bakteri heterotrof: bakteri yang tidak dapat mensintesis makanannya
sendiri. Kebutuhan makanan tergantung dari mahluk lain. Bakteri saprofit
dan bakteri parasit tergolong bakteri heterotrof.
- Bakteri autotrofl
bakteri yagn dapat mensistesis makannya sendiri. Dibedakan menjadi dua
yaitu (1) bakteri foto autotrof dan (2) bakteri kemoautotrof.
KEBUTUHAN
AKAN OKSIGEN BEBAS
Dengan dasar kebutuhan akan oksigen bebas untuk kegiatan respirasi, bakteri
dibagi menjadi 2:
- Bakteri aerob: memerlukan O2 bebas untuk kegiatan respirasinya
- Bakteri anaerob : tidak memerlukan O2 bebas untu kegiatan
respirasinya.
PERTUMBUHAN
BAKTERI
dipengaruhi oleh beberapa faktor :
- Temperatur, umumnya
bakteri tumbuh baik pada suhu antara 25 - 35 derajat C.
- Kelmbaban,
lingkungan lembab dan tingginya kadar air sangat menguntungkan untuk
pertumbuhan bakteri
- Sinar Matahari,
sinar ultraviolet yang terkandung dalam sinar matahari dapat mematikan
bakteri.
- Zat kimia,
antibiotik, logam berat dan senyawa-senyawa kimia tertentu dapat
menghambat bahkan mematikan bakteri.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Mikroorganisme
merupakan suatu kelompok organisme yang tidak dapat dilihat dengan menggunakan
mata telanjang, sehingga diperlukan alat bantu untuk dapat melihatnya seperti
mikroskop, lup dan lain-lain.
Klasifikasi
adalah suatu istilah yang berkaitan dan sering kali digunakan atau dipertukarka
dengan taksonomi.
Mikroorganisme
terbagi menjadi dua kelopok yaitu:
1.
Karyota, yaitu kelompok mikroba yang sudah mempunyai inti yang jelas atau sudah
terdiferensiasi.
2.
Prokaryota, yaitu kelompok mikroba yang tidak mempunyai inti yang jelas atau
tidak terdiferensiasi.
Ciri-ciri
utama suatu mikroorganisme yaitu:
a)
Morfologi
b)
Sifat Kimiawi
c)
Sifat Biakan
d)
Sifat Metabilisme
e)
Sifat Antigenik
f)
Sifat Genetik
g)
Patogenitas
h)
Sifat Ekologi
Mikroorganisme
memiliki peranan dalam kehidupan, baik yang merugikan maupun yang menguntungkan
yaitu:
·
Peranan yang Merugikan
v Penyebab penyakit, baik pada
manusia, hewan maupun tumbuhan
Misalnya
Strptococcus pneumoniae penyebab pneumonia dan Corynebacterium
diphtheriae penyebab dipteri.
v Penyebab kebusukan makanan (spoilage)
Adanya
kebusukan pada makanan dapat disebabkan oleh beberapa jenis bakteri yang tumbuh
dalam makanan tersebut. Beberapa di antara mikroorganisme dapat mengubah rasa
beserta aroma dari makanan sehingga dianggap merupakan mikroorganisme pembusuk.
·
Peranan yang Menguntungkan
Contoh
dalam bidang pertanian mikroorganisme dapat digunakan untuk peningkatan
kesuburan tanah melalui fiksasi N2, siklus nutrien, dan peternakan
hewan.
PERTUMBUHAN
BAKTERI
dipengaruhi oleh beberapa faktor :
- Temperatur, umumnya
bakteri tumbuh baik pada suhu antara 25 - 35 derajat C.
- Kelmbaban,
lingkungan lembab dan tingginya kadar air sangat menguntungkan untuk
pertumbuhan bakteri
- Sinar Matahari,
sinar ultraviolet yang terkandung dalam sinar matahari dapat mematikan
bakteri.
- Zat kimia,
antibiotik, logam berat dan senyawa-senyawa kimia tertentu dapat
menghambat bahkan mematikan bakteri.
BENTUK-BENTUK
BAKTERI
-
|
Kokus
|
: bentuk bulat, monokokus, diplokokus, streptokokus,
stafilokokus, sarkina
|
-
|
Basil
|
: bentuk batang, diplobasil, streptobasil
|
-
|
Spiral
|
: bentuk spiral, spirilium (spiri kasar), spirokaet (spiral halus)
|
-
|
Vibrio
|
: bentuk koma
|
DAFTAR
PUSTAKA
2. Madigan MT (2009). Brock
Biology of Microorganisms Twelfth Edition.
3. ^ Berg JM, Tymoczko JL Stryer L (2002). Molecular Cell
Biology (edisi ke-5th). WH Freeman. ISBN 0-7167-4955-6.
4. ^ Berg JM, Tymoczko JL Stryer L (2002). Molecular Cell
Biology (edisi ke-5th). WH Freeman. ISBN 0-7167-4955-6.
6. ^ Anesti V, McDonald IR,
Ramaswamy M, Wade WG, Kelly DP, Wood AP. 2005. Isolation and molecular
detection of methylotrophic bacteria occurring in the human mouth. Environ
Microbiol 7(8):1227-38.
7. ^ Gallego V, Garcia MT,
Ventosa A. 2005.Methylobacteriumvariabile sp. nov., a methylotrophic bacterium
isolated froman aquatic environment. Int J Syst Evol Microbiol 55:1429-33.
8. ^ Pasamba EM, Demigillo
RM, Lee AC. 2007. Antibiograms of pink pigmented facultative methylotrophic
bacterial isolates fromvarious sources. Philipp Scient 44:47-56.
9. ^ Sorokin DY, Trotsenko
YA, Doronina NV, Tourova TP, Galinski EA, Kolganova TV, Muyzer G. 2005.
Methylohalomonas lacus gen. nov., sp. nov.and Methylonatrum kenyense gen. nov.,
sp. nov., methylotrophic gamma proteobacteria fromhypersaline lakes. Int J Syst
Evol Microbiol 57: 2762–69.
10. ^ Gray ND dan Head IM (2005). Microorganisms and Earth
Systems; Advances in Geomicrobiology. ISBN 0-521-86222-1.