Selasa, 06 Maret 2012

Lobus Otak pada MK aNfiS


Lobus Otak...
Serebrum (otak besar ) terdiri dari lima lobus yang mempunyai fungsi masing masing, terdiri dari dua belahan (hemisfer) kiri dan kanan. Sebagai penghubung kedua belahan itu adalah korpus kalosum (golden bridge). Melalui penghubung ini seluruh informasi yang diperoleh disampaikan dari kiri ke kanan atau seba-liknya
lobus otak tersebut adalah :

1. Lobus frontal



Secara khusus lSample Imageobus tersebut mempunyai fungsi masing masing misalnya lobus frontal bertanggung jawab terhadap fungsi kognitif tertinggi seperti pemecahan masalah, spontanitas, memori, bahasa, motivasi, penilaian (judgment) kontrol impuls, dan perilaku sosial/seksual.

2. Lobus parietal



Lobus parietal berperan sebagai sensasi sentuhan, Sample Imagebau, rasa, disertai kesadaran ruang Lobus ini merupakan komponen kunci untuk koordinasi mata dan tangan / pergerakan kaki. Disamping itu di lobus ini terdapat daerah bicara (area Wernicke) yang bertanggung jawab untuk pengertian (pemahaman) bahasa.

3. Lobus temporal



Sedangkan lobus temporal berperan sebagai tempat emosi, dan juga bertanggung jawab terhadap merasa, membau, persepsi, memori, pengertian musik, agresif dan prilaku seksual. Selain itu lobus ini mempunyai daerah bicara.

4. Lobus oksipital



Untuk fungsi penglihatan berada di lobus ini, kiri untuk melihat angka dan huruf kanan untuk melihat gambar dan bentuk.

5. Lobus limbik



Salah satu lobus lain yang juga penting yaitu lobus limbik, terletak lebih kedalam dan membentuk sistim limbik Sistim ini mempunyai fungsi dasar perilaku makan, agresi, ekspresi emosi dan otonom, aspek endokrin dan respons seksual. (jj/pi)

·         Lobus Frontal merupakan bagian lobus yang ada dipaling depan dari Otak Besar. Lobus ini berhubungan dengan kemampuan membuat alasan, kemampuan gerak, kognisi, perencanaan, penyelesaian masalah, memberi penilaian, kreativitas, kontrol perasaan, kontrol perilaku seksual dan kemampuan bahasa secara umum.
·         Lobus Parietal berada di tengah, berhubungan dengan proses sensor perasaan seperti tekanan, sentuhan dan rasa sakit.
·         Lobus Temporal berada di bagian bawah berhubungan dengan kemampuan pendengaran, pemaknaan informasi dan bahasa dalam bentuk suara.
·         Lobus Occipital ada di bagian paling belakang, berhubungan dengan rangsangan visual yang memungkinkan manusia mampu melakukan interpretasi terhadap objek yang ditangkap oleh retina mata.


Potensial aksi adalah peristiwa listrik yang terlokalisir yaitu depolarissai membran pada titik perangsangan yang spesifik. Potensial aksi tidak bergantung pada kekuatan stimulus pendepolarisasi. Semakin besar diameter akson semakin cepat penghantaran potensial aksi karena tahanan arus listrik berbanding terbalik dengan luas penampang penghantar arus tersebut.
Potensial aksi dibangkitkan ketika ion Natrium mengalir ke dalam melintasi membran. Depolarisasi potensial pertama telah menyebar ke wilayah bersebelahan pada membran tersebut, mendepolarisasi wilayah ini dan memulai potensial aksi kedua. Pada lokasi potensial aksi pertama membran mengalami repolarisasi ketika K= mengalir keluar. Potensial aksi ketiga merambat secara berurutan saat repolarisasi berlangsung. Melalui mekanisme ini aliran ion lokal menembus membran plasma dan menghasilkan impuls saarf yang merambat sepanjang akson tersebut.

klasifikasi bakteri


KLASIFIKASI BAKTERI



 













OLEH :
LALU MUHAMMAD HAERUL WARDI


AKADEMI KESEHATAN GIGI
KARYA ADI HUSADA MATARAM
2011



KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan Puja dan puji Syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Mikrobiologi tentaang “KLASIFIKASI BAKTERI”.
            Karna keterbatasan kemampuan serta minimnya pengalaman dalam penyusunan tugas ini. Kami menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan tugas mikrobiologi ini. Oleh karna itu, kami sangat mengharapkan saran dan keritiknya.
            Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada para dosen pembimbing, khususnya mata pelajaran Mikrobiologi.
            Demikian kata  pengantar yang dapat kami sampaikan lebih dan kurangnya kami mohon maaf. 






Mataram,3 Oktober  2011

              Penyusun,





DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN

- Latar Belakang...................................................................................................... 4
- Rumusan Masalah................................................................................................. 5
- Tujuan ................................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN
- Klasifikasi Bakteri................................................................................................. 6

BAB III PENUTUP
- Kesimpulan ........................................................................................................... 33

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................................................................................................... 35







BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Mikroorganisme merupakan suatu kelompok organisme yang tidak dapat dilihat dengan menggunakan mata telanjang, sehingga diperlukan alat bantu untuk dapat melihatnya seperti mikroskop, lup dan lain-lain. Cakupan dunia mikroorganisme sangat luas, terdiri dari berbagai kelompok dan jenis, sehingga diperlukan suatu cara pengelompokan atau pengklasifikasian.
Klasifikasi adalah suatu istilah yang berkaitan dan sering kali digunakan atau dipertukarkan dengan taksonomi. Taksonomi adalah ilmu mengenai klasifikasi atau penataan sistematis organisme kedalam kelompok atau kategori yang disebut taksa (tunggal, takson) tetapi penyusunan taksonomi mikroorganisme mensyaratkan diidentifikasi sebagai mana mestinya dan diberi nama. Kegiatan secara keseluruhan, yakni tentang pengklasifikasian penamaan dan pengidentifikasian mikroorganisme, disebut sebagai sistematika mikroba.
Menyusun sistematik dalam dunia mikroorganisme bukanlah pekerjaan yang mudah kesulitan pertama yang kita hadapi ialah menentukan apakah mikroba itu golongan hewan atau golongan tumbuhan. Setelah leeuwenhoek menyelami dunia mikroorganisme , sarjana Zoologi seperti Muller (1773) dan erlenberg (1838) menggolongkan bakteri pada protozoa. Baru pada tahun (1873), Cohn sarjana botani bangsa Jerman, mengetahui adanya ciri-ciri yang menyebabkan ia lebih condong menggolongkan bakteri (salah satu mikroorganisme) pada tumbuhan. Klasifikasi bakteri secara agak lengkap pada tahun 1875, dan sejak itu diadakan penyempurnaan secara berangsur-angsur sampai sekarang.
Banyak kesulitan dalam mengklasifikasikan mikroorganisme. Misalnya dalam klasifikasi bakteri. Kriteria dalam kalasifikasi berbeda dengan mengklasifikasikan tumbuhan tingkat tinggi dan hewan tingkat tinggi yang didasarkan terutama pada sifat-sifat marfologisnya. Tetapi hal ini sulit dilaksanakan pada bakteri, sehingga klasifikasi bakteri di dasarkan sebagian pada sifat-sifat morfologi, dan sifat-sifat fisiologinya termasuk imunologi.
Banyak bakteri di bawah mikroskop menunjukkan bentuk morfologi yang sama, tetapi sifat-sifat fisiologi mereka berlainan sama sekali. Ada beberapa golongan bakteri yang sama bentuknya, tetapi yang satu dapat mencernakan asam amino tertentu, sedangkan yang lainnya tidak. Ada pula suatu golongan yang dapat menyebabkan suatu penyakit, sedang golongan yang lain tidak. Maka jelaslah bahwa kesukaran kita untuk menetapkan spesies berdasarkan sifat-sifat morfologi saja.
B.     Rumusan Masalah
Adakah peranan penting bakteri bagi kehidupan, dan apa saja keuntungan dan kekurangan bakteri dalam kehidupan.
C.    Tujuan
·         Mengetahui klasifikasi dan identifikasi suatu mikroorganisme khusus bakteri.
·         Mengetahui manfaat mikroorganisme bagi kehidupan.
·         Mengetahui kekurangan dari bakteri. dll








BAB II
PEMBAHASAN
Klasifikasi Bakteri
Bakteri merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih tersebar luas dibandingkan mahluk hidup yang lain . Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di darat hingga lautan dan pada tempat-tempat yang ekstrim. Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan. Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan mahluk hidup yang lain. Bakteri adalah organisme uniselluler dan prokariot serta umumnya tidak memiliki klorofil dan berukuran renik (mikroskopis).
1.1 Ciri-Ciri Bakteri
Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain yaitu:
  1. Organisme uniselluler
  2. Prokariot (tidak memiliki membran inti sel)
  3. Umumnya tidak memiliki klorofil
  4. Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron umumnya memiliki ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron.
  5. Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam
  6. Hidup bebas atau parasit
  7. Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas, kawah atau gambut dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan
  8. Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung peptidoglikan
1.2 Struktur Bakteri
Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu:
  1. Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri)
    Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan
  2. Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu)
    Meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan endospora.
1.3 Struktur Dasar Sel Bakteri
  1. Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan polisakarida (ketebalan peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri gram positif bila peptidoglikannya tebal dan bakteri gram negatif bila peptidoglikannya tipis).
  2. Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas lapisan fosfolipid dan protein.
  3. Sitoplasma adalah cairan sel.
  4. Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas protein dan RNA.
  5. Granula penyimpanan, karena bakteri menyimpan cadangan makanan yang dibutuhkan.
1.     KLASIFIKASI BAKTERI MENURUT BERGEY (EDISI ke-7)
Dunia tumbuhan dibagi atas 5 divisi (phylum), yaitu :
Divisi I – Protophyta
Divisi II – Thallophyta
Divisi III – Bryophyta
Divisi IV – Pteridophyta
Divisi V – Spermatophyta
Divisi I Protophyta dibagi atas 3 klas, yaitu :
Klas I – Schizophyceae (ganggang biru)
Klas II – Schizomycetes ( bakteri dan bentuk-bentuk yang serupa)
Klas III – Microtatobiotes ( rickettsia dan virus)
Selanjutnya klas Schizomycetes dibagi ats 10 ordo, yaitu :
Ordo I – Pseudomonadales
Ordo II – Chlamydobacteriales
Ordo III – Hypomicrobiales
Ordo IV – Eubacteriales
Ordo V – Actinomycetales
Ordo VI – Caryophanales
Ordo VII – Beggiatoales
Ordo VIII – Myxobacteriales
Ordo IX – Spirochaetales
Ordo X – Mycoplasmatales
Klas Microtatobiotes dibagi atas 2 ordo, yaitu :
Ordo I – Rickettsiales
Ordo II – Virales
Ordo-ordo tersebut dibbagi-bagi klagi atas sub-ordo dan family sebagai berikut :
Ordo I. Pseudomonadales
Sub-ordo I. Rhodobacteriineae
Famili I – Thiorhodaceae 13 genus 34 spesies
Family II – Athiorhodaceae 2 genus 8 spesies
Family III – Chlorobacteriaceae 6 genus 9 spesies
Sub-ordo II. Pseudomonadineae
Famili I – Nitrobacteriaceae 7 genus 13 spesies
Family II – Methanomonadaceae 3 genus 6 spesies
Family III – Thiobacteriaceae 5 genus 17 spesies
Family IV – Pseudomonadaceae 12 genus 258 spesies
Family V – Caulobacteraceae 4 genus 8 spesies
Family VI – Siderocapsaceae 10 genus 28 spesies
Family VII – Spirillaceae 10 genus 30 spesies
Ordo II. Chlamydobacteriales
Family I – Chlamydobacteriaceae 3 genus 17 spesies
Family II – Peloplocaceae 2 genus 6 spesies
Family III – Crenotrichaceae 3 genus 3 spesies
Ordo III. Hyphomicrobiales
Family I – Hyphomicrobiaceae 2 genus 2 spesies
Family II – Pasteuriceae 2 genus 2 spesies
Ordo IV. Eubacteriales
Family I – Azotobacteraceae 1 genus 3 spesies
Family II – Rhizobiaceae 3 genus 17 spesies
Famili III – Achromobacteriaceae 5 genus 65 spesies
Family IV – Enterobacteriaceae 10 genus 59 spesies
Family V – Brucellaceae 8 genus 42 spesies
Family VI – Bacteroidaceae 5 genus 56 spesies
Family VII – Micrococcaceae 6 genus 43 spesies
Family VIII – Neisseriaceae 2 genus 16 spesies
Family IX – Brevibacteriaceae 2 genus 26 spesies
Family X – Lactobacillaceae 10 genus 92 spesies
Family XI – Propionibacteriaceae 3 genus 13 spesies
Family XII – Corynebacteriaceae 2 genus 55 spesies
Ordo V. Actinomycetales
Family I – Mycobacteriaceae 2 genus 20 spesies
Family II – Actinomycetaceae 2 genus 48 spesies
Family III – Streptomycetaceae 3 genus 158 spesies
Family IV – Actinoplanaceae 2 genus 2 spesies
Ordo VI. Caryophanales
Family I – Caryophanaceae 3 genus 7 spesies
Family II – Oscillosporaceae 1 genus 1 spesies
Family III – Arthromitaceae 2 genus 5 spesies
Ordo VII. Beggiatoales
Family I – Beggiatoaceae 4 genus 18 spesies
Family II – Vitreoscillaceae 3 genus 13 spesies
Family III – Leucotrichaceae 1 genus 1 spesies
Family IV – Achromatiaceae 1 genus 1 spesies
Ordo VII. Myxobacteriales
Family I – Cytophagaceae 1 genus 11 spesies
Family II – Archangiaceae 2 genus 6 spesies
Family III – Sorangiaceae 1 genus 8 spesies
Family IV – Polyangiaceae 4 genus 28 spesies
Family V – Myxococcaceae 4 genus 18 spesies
Ordo IX. Spirochaetales
Family I – Spirochaetaceae 3 genus 11 spesies
Family II – Treponemataceae 3 genus 38 spesies
Ordo X. Mycoplasmatales
Family I – Plasmataceae 1 genus 15 spesies
  1. SIFAT-SIFAT KLAS SCHIZOMYCETES
Klas ini terdiri atas tumbuhan bersel satu. Sel-sel itu kecil benar, kadang-kadang tak tampak dengan mikroskop biasa, ada yang dapat bergerak, ada yang tidak. Tidak jelas adanya inti (eukaryon) seperti yang biasa terdapat pada tanaman tinggi, yang sering terdapat ialah benda-benda yang mengandung kromatin, yaitu bahan kromosom. Inti yang sederhana itu disebut
Prokaryon, kromosom yang terkandung didalamnya berupa suatu utas yang melingkar seperti suatu kolong, tidak mempunyai pasangan, sehingga Schizomycetes itu dapat disebut makhluk-makhluk yang haploid.
Sel-sel ada yang berbentuk seperti bola-bola kecil, ada yang berpa tongkat-tongkat, ada yang bengkok serupa koma, ada pula yang spiral. Sel-sel ada yang hidup sendiri-sendiri, ada yang berkelompok, ada pula yang hidup di dalam kista. Kelompok itu ada yang merupakan bentuk beraturan, ada pula yang tidak beraturan. Ada yang bergandengan merupakan rantai lurus, ada pula yang bercabang menghasilkan sel-sel pembiak yang dapat bergerak ataupun tidak bergerak. Ada spesies yang mempunyai pigmen, dan ada pula yang tanpa pigmen. Pigmen itu ada yang mempunyai fungsi seperti klorofil pada tanaman tinggi, yaitu un tuk menyelenggarakan fotosintesis.
Pembiakan dilakukan secara vegetatif dengan pembelahan diri, sedang beberapa spesies membentuk endospora untuk mengatasi pengaruh buruk dari lingkungan. Myxobacteriales menghasilkan sporokista, sedang pada Borrelomycetaceae terdapat tubuh-tubuh kecil yang berguna sebagai alat pembiak. Bakteri ada yang hidup bebas, autrotof, ada pula yang hidup sebagai saprobe, sebagai parasit dan ada pula yang patogen.
Untuk mengenal kesepuluh ordo dari klas Schizomycetes ini dibuatlah kunci sebagai berikut :
  1. Ordo I. Pseudomonadales
Sel serupa bola, batang lurus atau bengkok, atau spiral. Kadang-kadang bergandengan. Boleh berppigmen kemerahan atau hijau. Tidak dalam trikoma (bentuk benang). Biasanya bergerak dengan flagel yang terminal, kadang tidak bergerak.
  1. Ordo II. Chlamydobacteriales
Sel-sel dalam trikoma yang kerap kali berselubung. Kadang-kadang menghasilkan spora kembar atau spora diam. Selubung dapat berisi hidroksida besi, dan trikoma dapat melekat pada sustarct.
  1. Ordo III. Hyphomicrobiales
Sel berbiak dengan tunas. Dapat melekat pada substrat dengan tangkai. Satu genus mempunyai pigmen untuk foto sintesis ( Rhodomicrobium).
  1. Ordo IV. Eubacteriales
Sel serupa bola atau batang. Tidak dalam trikoma, meskipun dapat bergandengan.
  1. Ordo V. Actinomycetales
Sel kaku dan mungkin tumbuh seperti miselium jamur dengan konidia di udara. Dua genera mempunyai spora yang yterbentuk di dalam spongarium, dan spora dari salah satu genus ini dapat bergerak. Sel-sel tunggal, atau bercabang sederhana, kerap kali tahan asam.
  1. Ordo VI. Caryophanales
Sel dalam trikoma.
  1. Ordo VII. Beggiatoales
Sel kaku, biasanya besar dan mungkin serupa bola atau trikoma. Mungkin ada butir-butir belerang di dalam atau permukaan sel. Bergerak dengan menjulur, bergelombang atau berguling-guling, gerakan putus-putus seperti pada beberapa ganggang biru. Tidak ada flagel.
  1. Ordo VIII. Myxobacteriales
Sel lebih besar atau kecil, tetapi tidak kaku. Sel lemas, kerap kali runcing pada ujung pangkal, bergerak dengan menjalar. Tubuh-tubuh tumbuh pada koloni yang menyebar seperti plasmodium. Berlendir.
  1. Ordo IX. Spirochaetales
Sel berbentuk spiral panjang atau pendek. Bergerak bebas dengan membelok- belokkan tubuh.
10.  Ordo X. Mycoplasmatales
Tak bergerak, sangat pleomorfik dan sangat halus. Ada kalanya dapat lewat saringan.
  1. DESKRIPSI FAMILI DAN GENUS YANG BANYAK DIKENAL
  2. Dari Ordo I Pseudomonadales Diperkenalkan :
  3. Famili Thioehodaceace
Sel dapat berupa bola, serupa telur, serupa batang pendek atau panjang, lurus atau melengkung, atau seperti spiral. Berwarna agak ungu kemerahan sampai merah karena mempunyai bakterioklorofil dan karotinoida. Habitat tempat-tempat terang dan ada sulfida. Beberapa genus dari famili ini ialah:
  • Thiocystis dengan 2 spesies, bentuk kokus tunggal atau dua-dua, menghasilkan belerang
  • Thiospirrillum dengan 5 spesies, bentuk serupa spiral, flagel pada ujung. Menghasilkan butir-butir belerang.
  1. Famili Athiorhodaceae
Sel dapat berupa kokus, basil pendek atau panjang, vibrio, atau spiral. Gram negatif. Flagel pada ujung. Warna kemerahan, ada bakterioklorofil. Tidak menghasilkan belerang.
Spesies-spesies dari famili ini lebih suka hidup di tempat-tempat yang ada cahaya. Mereka kehilangan warna merah jika berada dalam tempat gelap, dan mereka bergerak menuju ke tempat yang cukup terang bagi mereka (fototropisme).
Beberapa genus yang terkenal dari famili ini adalah:
  • Rhodopseudomonas dengan 4 spesies, bentuk kokus atau basil
  • Rhodospirillum dengan 4 spesies, berbentuk spiral, diameter antara 0,5 sampai 1,5 µ, sedang panjangnya 20 sampai 50 µ. Ukuran mengenai besar kecilnya maupun banyak sedikitnya lengkungan bergantung kepada usia bakteri. Pigmen yang biasanya disebut bakteriopurpurin itu ternyata terdiri atas dua bagian, yang pertama berupa bakterioklorofil yang memegang peranan dalam fotosintesis, sedang bagian kedua berupa pigmen yang berwarna merah yang belum kita ketahui fungsinya. Telah terbukti, bahwa sinar merah dan infra merah lebih menguntungkan bagi kegiatan bakteri ini daripada sinar-sinar lain yang bergelombang lebih pendek.
  1. Famili Chlorabacteriaceae
Sel berupa batang, berwarna hijau. Mengadakan fotosintesis jika ada hidrogen sulfida. Genus yang terkenal ialah Chlorobium dengan 2 spesies, basil, anaerob, dapat menghasilkan belerang, tetapi tidak untuk disimpan di dalam sel.
  1. Famili Nitrobacteriaceae
Kokus, basil atau spiral. Flagel tidak selalu ada. Gram negatif. Merupakan pembentuk nitrit atau nitrat. Tanpa endospora. Habitat tanah dan air tawar. Genus yang terkenal sebagai penyusun nitrit adalah:
  • Nitrosomonas, sel-sel bulat panjang, hidup bebas.
  • Nitrosoccccus, bentuk serupa bola, penghuni tanah, hidup bebas.
  • Nitrosocystis, sel-sel berkelompok dan dipersatukan oleh suatu selaput.
  • Nitrosogloea, sel-sel berkelompok dalam lendir.
  • Nitrosospira, sel serupa spiral, hidup bebas.
Genus yang terkenal sebagai penyusun nitrat ialah:
  • Nitrobacter, sel serupa batang-batang kecil, tidak berkelompok.
  • Nitrocystis, basil-basil kecil yang berkelompok.
  1. Famili Methanomonadaceae
Sel serupa batang, ada yang berflagel. Gram negatif. Autotrof. Habitat tanah dan air rawa-rawa. Genus yang terkenal dari famili ini adalah:
  • Methanomonas; genus ini dapat mengoksidasi metan.
  • Hydrogenomonas; genus ini dapat mengoksidasikan hidrogen.
  1. Famili Thiobacteriaceae
Sel berupa kokus, basil atau vibrio. Mengokidasikan belerang. Tidak berwarna. Habitat tempat-tempat yang mengandung hidrogen sulfida. Genus yang terkenal ialah:
  • Thiospira, berupa spiral yang panjangnya sampai 50µ.
  • Thiobacillus dengan 9 spesies, terkenal sebagai bakteri denitrifikan.
  • Thiobacillus thiooxidans, autotrof, dapat mengoksidasikan belerang dan sulfat belerang menjadi asam belerang. Dengan hidup dalam lingkungan yang pH-nya kurang daripada 1, sedang pH yang optimum ialah antara 2 sampai 3,5.
  1. Famili Psseudomonadaceae
Sel berupa batang lurus, kadang-kadang serupa bola. Bergerak dengan flagel yang terdapat pada ujung. Jumlah flagel satu atau lebih. Beberapa spesies tidak bergerak. Gram positif. Habitat tanah atau air tawar dan air laut. Banyak spesies hidup sebagai parasit pada tanaman, tidak begitu banyak pada hewan. Genus yang banyak dikenal adalah:
  • Pseudomonas dengan 149 spesies dan 11 spesies tambahan, berpigmen hijau muda atau hijau tua. Pigmen meresap ke dalam medium. Biasanya penghuni tanah atau air. Pseudomonas aeruginosa kadang-kadang kedapatan di dalam luka pada hewan atau manusia. Bakteri ini menyebabkan timbulnya nanah yang kebiru-biruan. Beberapa spesies yang lain menyebabkan penyakit pada tanaman.
  • Xanthomonas dengan 60 spesies dan 3 spesies tambahan. Banyak di antara spesies-speseies ini hidup sebagai parasit pada tanaman.
  • Acetobacter dengan 7 spesies, penghasil asam cuka.
  • Photobacterium dengan 4 spesies, saproba pada ikan, daging yang sudah busuk; menghasilkan cahaya.
  • Halobacterium, suka tumbuh di tempat-tempat yang kadar garam dapurnya tinggi.
  1. Famili Caulobacteraceae
Sel berupa batang, lurus atau bengkok. Dalam fase mengembara, sel-sel mempunyai flagel. Dalam fase diam, sel-sel bertangkai. Tangkai melekat pada suatu substrat. Gram negatif. Pembiakan secara tranversal. Habitat air tawar dan air laut. Genus yang banyak dikenal ialah:
  • Caulobacter, sel yang muda mengembara, flagel monotorik. Sel dewasa melekat pada suatu tanaman di dalam air dengan suatu tangkai.
  • Gallionella dengan 5 spesies, sel serupa gerinjal, tangkai berbelit-belit. Penimbun oksida besi. Gallionella ferruginea banyak kedapatan di perairan.
  1. Famili Siderocapsaceae
Sel serupa bola, bulat-panjang, atau serupa batang. Berkelompok dalam lendir yang mengandung besi atau mangan. Banyak bakteri besi masuk dalam famili ini. Genus yang terkenal ialah:
  • Siderocapsa, penghuni air tawar.
  • Siderococcus, sel berbentuk bola.
  • Siderobacter, bentuk sel serupa batang.
10.  Famili Spirillacea
Sel bengkok, flagel kebanyakan monotrik. Habitat perairan atau sebagai parasit, patogen pada hewan dan manusia. Genus yang banyak dikenal ialah:
  • Vibrio dengan 37 spesies. Saproba, parasit atau patogen. Vibrio comma dengan flagel yang monotrik adalah penyebab penyakit cholera asiatica.
  • Desulfovibrio dengan 3 spesies. Pleomorfik, anaerob. Desulfovibrio desulfiricans terkenal sebagai bakteri denitrifikan.
  • Methanobacterium, anaerob, autotrof atau heterotrof, menghasilkan gas metan .
  • Cellvibrio dengan 4 spesies, pengurai selulosa.
  • Cellofalcicula dengan 3 spesies; sel bengkok dan meruncing pada kedua ujung. Penghuni tanah, pengurai selulosa.
  • Spirillum dengan 9 spesies, lofotrik, aerob, saproba atau patogen. Spirillum volutans adalah bakteri yang paling besar di antara spiril; mengandung butir-butir volutin dalam sitoplasma. Spirillum minus dapat menimbulkan penyakit yang disebut ‘demam akibat gigitan tikus’.
  1. Dari Ordo II Chlamydobacteriales Diperkenalkan:
  2. Famili Chlamydobacteriaceae
Sel-sel merupakan trikoma yang berselubung. Trikoma tanpa cabang atau dengan cabang semu. Selubung berisi besi atau mangan. Kebanyakan menetap pada suatu substrat tanpa tangkai. Habitat air tawar; beberapa spesies terdapat juga di laut. Genus yang banyak dikenal ialah:
  • Sphaerotilus dengan 3 spesies, trikoma dengan percabangan semu. Selubung dapat mengandung besi. Penghuni air tawar. Berbiak dengan konidia. Konidia dihasilkan oleh ujung trikoma. Setelah lepas dari selubung, konidia mengembara dengan flagel sampai mendapatkan substrat baru.
  • Leptothrix dengan 12 species; trikoma silindris, selubung dapat mengandung besi atau mangan. Penghuni air tawar.
  1. Famili Crenotrichaceae
Trikoma menempel pada substrat. Selubung tipis. Tidak bercabang atau dengan cabang semu. Selubung dapat mengandung besi atau mangan. Habitat air tawar dan air laut. Genus yang terkenal ialah:
- Crenothrix; ujung trikoma membesar. Sel-sel bulat panjang sampai silindris. Terdapat di persediaan-persediaan air.
- Clonothrix; trikoma meruncing pada ujung. Ujung trikoma menghasilkan konidia.
3. Ordo III Hyphomicrobiales (ordo baru, 1953) Terdiri Atas:
a. Famili Hyphomicrobiaceae
Sel serupa benang-benang yang berhubung-hubungan. Ujung benang menghasilkan sel-sel baru yang mengembara. Gram negatif. Habitat air tawar, lumpur-lumpur kubangan. Genus yang terkenal ialah:
- Hyphomicrobium, heterotrof, terdapat sebagai penghuni tanah dan perairan.
- Rhodomicrobium, tidak bergerak, koloni berwarna jingga.
b. Famili Pasteuriaceae
Sel serupa buah apokat atau jambu, bertangkai; pembiakan dengan tunas atau dengan pembelahan diri secara memanjang ; famili ini masih perlu penelitian lebih lanjut. Genus yang terkenal ialah Pasteuria, sel serupa batang, merupakan rumpun, tidak berwarna, parasit pada Crustacea.
4. Ordo IV Eubacteriales
  1. Famili I. Azotobacteriaceae
Sel serupa batang, bola atau telur. Tak mempunyai endospora. Gram negatif. Aerob. Dapat mengikat N2 bebas. Habitat tanah.
Genus yang terkenal ialah Azotobacter dengan 3 spesies, penting dalam penyuburan tanah. Azotobacter chroococcum; aerob, hidup bebas dalam tanah, terkenal sebagai pengikat N2, terdapat di mana-mana.
  1. Famili II. Rhizobiaceae
Basil, tidak berspora. Flagel peritrik; beberapa spesies tidak bergerak. Gram negatif. Aerob,simbion atau pathogen.
Genus yang terkenal ialah:
- Rhizobium dengan 6 spesies. Pengikat N2, bersimbiosis dengan akar kacang-kacangan, missal Rhizobium leguminosarum.
- Agrobacterium dengan 7 spesies. Beberapa di antaranya Merupakan pathogen pada tanam-tanaman, missal Agrobacteriu tumefaciens menyebabkan kutil – kutil pada tumbuhan.
- Chromobacterium dengan 4 spesies, penghuni tanah dan air, menghasilkan warna ungu.
  1. Famili III. Achromobacteria
Basil, tidak pleomorfik. Bergerak atau diam. Gram negative. Zat warna tidak dilepas ke dalam medium.
Genus yang terkenal ialah :
  • Alcaligenes dengan 6 spesies. Berpigmen kuning, saprobe dalam usus vertebrata, air susu Alcaligenes viscolactis menyebabkan timbulnya benang-benang pada usus.
  • Flavobacterium dengan 26 spesies, pigmen kuning, jingga atau merah. terdapat didalam tanah dan air. Pigmen tidak meresap kedalam medium.
  • Agarbacterium dengan 12 spesies, terdapat dalam tanah, air tawar, dan pada ganggang laut yang telah membusuk.
  • Beneckea dengan 6 spesies, dapat mencernakan kitin.
  1. Famili IV. Enterobacteriaceae
Basil, bergerak dengan flagel yang peritrik atau tidak bergerak. Gram negative. Menguraikan glukosa dengan menghasilkan gas.
Genus yang terkenal ialah :
  • Escherichia dengan 4 spesies, ada yang berwarna, ada yang tidak. Saprobe, Escherichia coli terkenal sebagai penghuni kolon (usul tebal).
  • Aerobacter dengan 2 spesies, saproba dalam usus vertebrata atau hidup bebas di alam. Aerobacter aerogenes terdapat sebagai saprobe dalam usus.
  • Klebsiella dengan 3 spesies, saproba atau pathogen pada hewan dan manusia. Klebsiella pneumonia kedapatan pada alat-alat pernapasan.
  • Erwinia dengan 17 spesies, saprobe atau pathogen pada tanam-tanaman. Erwinia amylovora terkenal sebagai penyebab penyakit “bonyok” pada buah-buahan.
  • Serratia dengan 5 spesies, ada pigmen merah, saprobe, ada juga yang tidak berwarna. Serratia marcescens terdapat di mana – mana.
  • Proteus dengan 5 spesies, saprobe atau patogen. Proteus vulgaris bisa kedapatan dalam makanan yang sudah basi.
  • Salmonella dengan 10 spesies, patogen. S. typhosa menyebabkan penyakit tipus perut (typhus abdominalis). Klasifikasi Salmonella lebih lanjut didasarkan atas sifat-sifat serologic, imunologik. S. pullorum pathogen dalam perut ayam.
  • Shigella dengan 8 spesies, banyak yang patogen. S. dysentriae, S. paradysentriae dan S. sonnei menyebabkan penyakit disentri.
  1. Famili V. Brucellaceae
Kokus atau basil, kecil, tunggal atau bergandeng-gandeng. Bergerak atau diam. Patogen, terdapat dilapisan lender manusia dan hewan. Famili ini terkenal juga sebagai famili Parvobacteriaceae.
Genus yang terkenal ialah :
  • Pasteurella dengan 9 spesies, Gram negatif, banyak sebagai parasit, atau patogen pada manusia dan hewan. P. tularensis menyebabkan tularemia (semacam sampar) pada manusia dan hewan.
  • Brucella dengan 3 spesies, mempunyai kapsula. Parasit atau patogen pada hewan dan manusia. B. abortus menyebabkan penyakit brucellosis.
  • Haemophilus dengan 15 spesies, banyak yang patogen bagi manusia dan hewan . H. influenzae disangka turut menyebabkan penyakit influenza.
  • Bordetella pertussis adalah penyebab batuk rejan.
  • Actinobacillus dengan 5 spesies, patogen pada hewan dan manusia.
  • Noguchia dengan 3 spesies, sering kedapatan pada selaput mata manusia dan hewan.
  1. Famili VI. Bacteroidaceae
Basil, umumnya kecil. Anaerob, kadang-kadang mikroaerofil. Gram negatif. Kebanyakan patogen dalam usus dan lapisan lender.
Genus yang banyak dikenal ialah :
  • Bacteroides dengan 30 spesies, anaerob, patogen pada manusia dan hewan.
  • Streptobacillus, anaerob, parasit atau patogen pada mamalia dan rodentia.
  1. Famili VII. Micrococcaceae
Sel yang tunggal berbentuk bola. Tidak berspora. Pembiakan menurut 2 atau 3 arah, ada juga yang menurut satu arah merupakan streptokokus, ada pula yang tidak berhubung-hubungan. Gram variabel.
Genus yang terkenal ialah :
  • Micrococcus dengan 16 spesies, saprobe, jarang-jarang patogen. Berkelompok tidak beraturan.
  • Staphylococcus dengan 2 spesies, Gram positif, kelompok serupa untaian, warna kuning. Saprobe atau patogen. Staphylococcus aureus kedapatan pada kulit, selaput lender, bisul – bisul dan luka-luka.
  • Gaffkya dengan 2 spesies, patogen pada hewan dan manusia.
  • Sarcina dengan 10 spesies, berkelompok serupa paket, ada yang berwarna. Saprobe atau semi-parasit. Sarcina lutea berpigmen kuning.
  1. Famili VIII. Neisseriaceae
Kokus, dua-dua atau berkelompok tidak beraturan. Tidak bergerak. Gram – negative. Parasit atau patogen.
Genus yang terkenal ialah :
  • Neisseria dengan 10 spesies, diantaranya N. gonorrhoeae, penyebab penyakit kelamin, dan N. meningtidis penyakit radang selaput otak.
  • Veillonella dengan 6 spesies, parasit dan patogen.
  1. Famili IX. Brevibactericiae
Basil, tidak berspora. Gram positif. Merah, kuning atau coklat. Habitat tanah , air tawar, air asin, sampah-sampah.
Genus yang banyak dikenal ialah Brevibacterium dengan 23 spesies, saproba, aerob dan anaerob fakultatif.
10.  Famili X. Lactobacillaceae
Basil atu kokus yang bergandeng-gandengan atau merupakan tetrad. Gram positif . umumnya saproba. Beberapa spesies patogen.
Genus yang terkenal ialah :
  • Diplococcus pneomoniae, penyebab radang paru-paru peneumonia.
  • Sterptococus dengan 19 spesies, saprobe atau parasit. S. lactis dan S. Cremoris penting dalam pembuatan keju dan mentega.
  • Leuconostoc dengan 3 spesies, saprobe. L. dextranicum dan L. citrovorum berguna untuk memberikan aroma kepada mentega dan keju.
  • Lactobacillus dengan 11 spesies, di antaranya L. lactis, L acidophilus, keduanya menghasilkan sedikit asam dari fermentasi gula. L. casei digunakan dalam pembuatan keju.
  • Eubacterium dengan 20 spesies, saprobe atau patogen. Banyak kedapatan dalam usus. Genus yang lain seperti catenabacterium banyak hidup sebagai saproba dalam usus.
11.  Familia XI. Propionibacteriaceae
Basil tak bergerak, tidak berspora. Mungkin pleomorfik. Gram positif. Ada yang berpigmen coklat. Genus yang terkenal ialah Propionibacterium dengan 11 spesies, penghasil asam propionat.
12.  Famili XII. Corynebacteriaceae
Kebanyakan basil yang diam. Gram positif. Aerob, mikroaerofil sampai anaerob. Mengubah nitrat menjadi nitrit.
Genus yang terkenal ialah Corynebacterium dengan 33 spesies, diantaranya ada yang parasit dan patogen pada tumbuhan dan manusia. Corynebacterium diphtheriae menyebabkan penyakit tenggorokan dipteri.
13.  Famili XIII. Bacillaceae
Basil, kadang-kadang streptobasil, membentuk endospora. Flagel peritrik, atau tanpa flagel. Gram positif, variabel dan negatif. Parasit atau patogen terutama pada insekta.
Genus yang terkenal ialah :
  • Bacillus dengan 25 spesies, bergerak, flagel peritrik. Endospora di tengah atau di ujung sporangium. B. subtilis menghasilkan antibiotik basitrasin dan subtilin. B. anthracis menyebabkan penyakit antraks. B. stearothermorphilus hidup subur dalam suhu 650 C. B. meganterium adalah saprobe yang terdapat dimana-mana. B. cereus hidup sebagai saprobe, kadang-kadang juga sebagai pathogen
  • Clostridium terdapat 93 spesies, anaerob, saprobe, parasit pathogen. Terdapat di tanah, usus manusia dan hewan. C. pasteurianum penghuni tanah yang dapat mengikat N2 bebas. C. botulinum, saprobe pada makanan basi, mengasilkan racun. C. tetani penyebab tetanus (kejang-rahang), C. perfringerns menyebabkan busuknya luka.
5. Ordo V. Actinomycetales
Ordo ini diduga merupakan pendahulu dari golongan jamur. Sel-sel panjang, ada kecenderungan untuk bercabang. Saproba atau pathogen. Habitat tanah. Ordo ini terdiri atas 4 famili, yaitu :
  1. Famili Mycrobacteriaceae
Sel berupa batang-batang halus, lurus atau sedikit bengkok, tahan asam, tidak bergerak, tidak mempunyai konidia. Aerob, saproba, parasit atau pathogen. Genus yang terkenal ialah :
  • Mycrobacterium dengan 13 spesies, diantaranya ialah M. tuberculosis, M. leprae keduanya pathogen pada manusia; M. bovis, pathogen pada lembu, dan M. avium, pathogen pada unggas.
  • Mycococcus dengan 6 spesies. Sel-sel serupa kokus, Gram positif, aerob, penghuni tanah. M. citreus, M. flavus, M. luteus, masing-masing berpigmen.
  1. Famili Actynomicetaceae
Berbentuk miselium yang semula tidak bersekat. Membentuk konidia pada hifa yang menegak. Saproba parasit, atau pathogen. Genus yang terkenal ialah :
  • Nocardia dengan 45 spesies, aerob, pathogen. Genus ini dapat menggunakan lilin, fenol dan kresol sebagai sumber tenaga. N. madurae menyebabkan borok pada kaki.
  • Actinomyces, pathogen pada hewan dan manusia. A. bovis menyebabkan actinomycosis pada lembu (bengkak rahang). A. isrelii pathogen pada manusia.
  1. Famili Streptomycetaceae
Konidia terbentuk pada sporofora. Umumnya saproba, sedikit sekali yang parasit. Genus yang terkenal ialah Streptomyces dengan 150 spesies. Genus ini terkenal karena menghasilkan antibiotik. Misal, S. griseus menghasilkan streptomisin, S. aureofaciens menghasilkan auremisin, S. venezuelae menghasilkan kloromisetin (kloramfenikol).
  1. Famili Actinoplanaceae
Berbentuk miselium, spora terbentuk didalam sporangium. Spora mengembara atau diam. Habitat tanah dan air. Genus yang terkenal ialah Actinoplanes dan Streptosporangium, keduanya saprobe dalam tanah.
  1. Ordo VI. Caryophanales
Bentuk trikoma, tidak ada selubung. Saproba dalam air, sampah-sampah, atau parasit dalam usus vertebrata dan insekta. Ordo ini terdiri atas 3 famili, yaitu Caryophanaceae, Oscillosporaceae, dan arthromitaceae, berturut-turut dengan 3, 1, 2 spesies.
  1. Ordo VII. Beggiatoales
Bentuk trikoma tunggal atau berkelompok tiga. Tak berflagel. Ada spesies yang bergerak dengan menjulur, berguling-guling. Kerap kali ada butir-butir belerang. Habitat air tawar, air laut, pada ganggang. Keempat family yang masuk dalam ordo ini ialah :
  1. Famili Beggiatoaceae
Terdiri atas 4 genus dengan 18 spesies, mempunyai bentuk seperti benang yang ujungnya dapat bergerak. Tak ada konidia. Pembiakan dengan potongan-potongan benang. Dalam famili ini banyak spesies bakteri-belerang. Genus yang terkenal ialah :
  • Beggiatoa dengan 6 spesies, diantaranya Beggiatoa alba banyak terdapat dalam air kotor yang tergenang, menempel pada sampah-sampah atau tanaman air, merupakan lapisan yang berwarna keabu-abuan.
  • Thiothrix dengan 7 spesies, umumnya penghuni air tawar, air laut.
  1. Famili Vitreoscillaceae
Trikoma tidak berwarna, penghuni perairan yang tenang, terdiri atas 3 genus dengan 13 spesies.
  1. Famili Leucotrichaceae dengan 1 genus Leucothrix, penghuni air tawar, air laut, yang mengandung sisa-sisa zat organic yang berasal dari ganggang.
  2. Famili Achromatiaceae, terdapat dalam air tawar dan air laut, belum banyak dikenal. Famili ini terdiri atas 1 genus Achromatium.
  3. Ordo VIII. Myxobacteriales
Ordo ini terdiri atas 5 famili dengan 12 genus yang mencakup 71 spesies, kebanyakan hidup sebagai saproba, dapat menghasilkan lendir sehingga masing-masing tetap berkelompok. Kelompok ini dapat bergerak perlahan-lahan. Makin bertambah usia, makin banyak lendir yang dihasilkannya. Bakteri yang ada di dalam kelompok itu berbentuk batang lemas, tidak mempunyai flagel, namun dapat bergerak sediki-sedikit. Kelompok lendir yang berisikan ribuan bakteri ini menyerupai plasmodium (malaria), sehingga untuknya seringkali diberikan nama pseudoplasmodium (pseudo = semu). Di dalam bentuk kelompok ini, bakteri dikatakan di dalam fase mengembara. Fase ini diikuti dengan fase pembiakan; prosesnya sangat mengasyikan. Jika kelompok lendir itu sudah cukup usia, maka terjadilah pembagian kelompok atas kelompok-kelompok kecil. Kelompok-kelompok kecil ini menjulang ke atas dengan suatu tangkai, dan tangkai itu tetap berdiri di atas induk-kelompok lendir. Kelompok kecil yang betangkai ± 1 mm ini berbentuk bola; ada juga yang bentuknya tidak beraturan. Tangkai tidak berisi bakteri, tetapi kelompok bola yang diatasnya itu penuh dengan bakteri. Bola-bola itu seakan-akan merupakan “buah” yang oleh beberapa sarjana disebut juga kista (cysta). Warna, bentuk, dan besar kecilnya buah tersebut berbeda-beda; hal ini bergantung kepada spesies. Banyak spesies yang berwarna kuning jingga atau merah.
Jika buah atau kista itu matang, maka sel-sel yang ada di dalamnya menjadi pendek-pendek, bahkan pada beberapa spesies sel-sel itu sampai serupa bola-bola kecil. Lendir menjadi kering juga. Maka setelah beberapa lama dalam keadaan demikian, sel-sel bertebaran karena angina tau air hujan. Di tempat baru sel-sel tersebut memulaikan kehidupan baru. Tempat yang mereka sukai ialah kayu-kayuan yang lapuk, jamur, atau kotoran hewan. Spesies yang hidup sebagai parasit juga ada, misalnya Polyangium parasiticum pada ganggang hijau Cladaphora. Contoh yang lain ialah Podangium lichenocolum; spesies ini hidup sebagai parasit pada Lichenes.
Ada satu genus cytophaga yang dapat mencernakan selulosa dan agar-agar. Chytophaga columnaris dapat menimbulkan penyakit pada ikan.
  1. Ordo IX. Spirochaetales
Ordo ini terdiri atas 2 famili dengan 6 genus yang mencakup 49 spesies. Ada beberapa spesies yang patoggen pada hewan dan manusia. Bakteri dari ordo ini berupa batang yang melingkar-lingkar seperti spiral. Semula orang menyangka spiral ini tidak mempunyai falgel, akan tetapi penyelidikan dengan mikroskop electron menunjukkan adanya flagel yang amfitrik.
Banyak spesies yang tidak dapat diwarnai dengan cara yang biasa; untuk mengamatinya diperlukan mikroskop yang berlatar –belakang gelap. Beberapa spesies layak juga dimasukkan dalam golongan protozoa, mengingat cara bergeraknya, akan tetapi mengingat sifat – sifatnya yang lain, diantaranya adalah pembelahan secara tranversal, menyebabkan Spirochaetales ini digolongkan kepada tumbuhan. Kedua famili yang masuk dalam ordo ini adalah :
  1. Famili Spirochaetaceae dengan genus baku Spirochaeta. Banyak spesies dari famili ini hidup sebagai saprobe di dalam air di selokan – selokan. Beberapa spesies yang lain hidup sebagai parasit di dalam usus Molluska yang berkatup dua.
  2. Famili Treponemataceae: Banyak spesies dari family ini hidup sebagai parasit dan pathogen pada Vertebrata, di anataranhya ada yang menyebabkan penyakit kelamin pada manusia. Famili ada yang menyebabkan penyakit kelamin pada manusia.
Famili ini terdiri dari 3 genus, yaitu :
  • Borrelia dengan 28 spesies, diantaranya ialah B. novyi dan B. recurrentis yang menyebabkan penyakit demam berulang, sedang B. vincentii menyebabkan penyakit tenggorokan ( Vincent’s argina).
  • Treponema dengan 8 spesies, diantaranya ialah T. pallidum yang menyebabkan penyakit sfilis, T. pertenue yang menyebabkan penyakit patek atau puru (framboesia).
  • Leptospira mempunyai lengkungan – lengkungan yang lebih halus daripada Treponema, ujung – ujungnya serupa kail. L. icterohaemorrhagiae menyebabkan penyakit weil, suatu penyakit kuning. Penyakit ini banyak diderita oleh pekerja – pekerja tambang yang tempatnya selalu lembab. Urine tikus liar yang kejangkitan Leptospira mengandung bakteri ini.
  1. ORDO X. MYCOPLASMATALES
Sangat pleomorfik, mudah sekali rusak, tidak bergerak, tidak berspora. Gram negatif. Saproba ada juga yang pathogen. Ordo ini terdiri atas 1 famili dengan1 genus.
Famili Mycoplasmataceae : merupakan koloni – koloni yang kecil jika ditumbuhkan dalam medium buatan. Sifat – sifat lebih terperinci masih perlu diselidiki. Genus yang sudah dikenal ialah Mycoplasma dengan 15 spesies, diantaranya M. mycoides yang dapat menyebabkan pleuropneumonia pada hewan; M. hominis yang dapat mengganggu kesehatan manusia.
Kemajuan di bidang Biologi Molekul menyebabkan timbunlnya pendapat baru, yaitu untuk membagi makhluk hidup atas dunia prokaryota dan dunia Eukaryota, yang pertama mempunyai bahan inti AND yang tersebar, sedang yang kedua mempunyai bahan inti AND yang terwadahi dalam suatu organ berdinding yang lazim disebut inti.
Untuk dapat mengadakan identifikaasi suatu bakteri, orang harus membaca dahulu buku pegangan agar mengenal prosedur pengamatannya secara makroskopik maupun secara mikroskopik, pula urutan – urutan pengadaan uji- uji fisiologik bakteri yang akan diidentfkasi. Setelah data terkumpul, yaitu ciri – ciri mengenai morfologi dan fisiologi bakteri yang bersangkutan, barulah buku pegangan dibaca lagi.
  1. KELOMPOK UTAMA BAKTERI BERDASARKAN BERGEY’S MANUAL EDISI KE-8
  2. Kelompok 1 : Bakteri Fototrofik
Ciri-ciri :
  • Bentuk sel bulat, batang, vibrio, atau spiral.
  • Gram negatif .
  • Perkembangbiakan dengan pembelahan biner.
  • Bergerak dengan flagella atau nonmotil.
  • Fotosintetik.
  • Bakterioklorofil.
  • Berpigmen.
  • Habitat di lingkungan akuatik.
Contoh : Thiospirillum sp., Chromatium sp.
  1. Kelompok 2 : Bakteri Luncur
Ciri-ciri :
  • Bentuk sel batang, bola atau filamen.
  • Gram negatif.
  • Motil
  • Sel-sel dapat terbenam dalam lendir.
  • Beberapa membentuk tubuh buah.
  • Habitat di tanah, bahan tumbuhan membusuk, lingkungan akuatik.
Contoh : Cytophagales
  1. Kelompok 3 : Bakteri Berselongsong
Ciri-ciri :
  • Sel terbungkus dalam selongsong.
  • Bentuk sel batag, atau seperti filmen.
  • Motil.
  • Gram negatif.
  • Beberapa membentuk pelekap ( dasar penghisap) yang digunakan untuk menempelkan diri pada permukaan.
  • Habitat di lingkungan akuatik dan lumpur.
Contoh : Sphaerotilus, Leptothrix, Cladothrix, Crenothrix
  1. Kelompok 4 : Bakteri kuncup dan/atau bakteri berapendiks
Ciri-ciri :
  1. Sel dengan prosteka atau pelekap.
  2. Perbanyakan dengan berkuncup dan membelah.
  3. Motil karena flagela kutub atau nonmotil.
  4. Bentuk sel bola, oval, ginjal, batang dengan ujung meruncing, beberapa menunjukkan pertumbuhan seperti hifa ( filament).
  5. Habitat di tanah, lingkungan akuatik.
Contoh : Hyphomirobium.
  1. Kelompok 5 : Bakteri Spiroket
Ciri-ciri :
  • Dinding sel lentur (tidak kaku).
  • Morfologi sel langsing terpilin (spiral).
  • Perbanyakan dengan pembelahan melintang.
  • Motil.
  • Banyak spesies gram negatif.
  • Habitat di tanah dan lingkungan akuatik.
  • Patogenesitas.
Contoh : Treponema pallidum
  1. Kelompok 6 : Bakteri Spiral dan Lengkung
Ciri-ciri :
  • Dinding sel kaku.
  • Bentuk sel batang terpilin-pilin.
  • Motil karena flagella.
  • Gram negatif.
  • Habitat di lingkungan akuatik, organ-organ reproduktif, saluran pencernan, dan rongga mulut hewan ( termasuk manusia).
  • Patogenesitas.
Contoh : Campylobacter fetus.
  1. Kelompok 7 : bakteri batang dan kokus aerobik gram negatif
Ciri-ciri :
  • Morfologi sel batang, lonjong, bola, dimensi khas untuk bakteri.
  • Motil karena flagella atau nonmotil.
  • Aerobik.
  • Gram negatif.
  • Beberapa dapat menambat nitrogen dari udara, dapat mengoksidasi senyawa berkarbon satu, dapat menghancurkan berbagai macam senyawa.
  • Habitat di tanah, lingkungan akuatik, dan air asin.
  • Patogenesitas.
Contoh : Brucella dan Francisella tularensis.
  1. Kelompok 8 : Batang anaerobik Fakultatif Gram negative
Ciri-ciri :
  • Morfologi sel batang pendek.
  • Motil, flagella secara merata tersebar diseluruh permukaan sel atau nonmotil.
  • Anaerobic fakultaif.
  • Habitat di lingkungan akuatik, tanah , makanan, air seni, tinja.
  • Patogenesitas.
Contoh : escherichia coli, salmonella sp.
  1. Kelompok 9 : Batang gram negatif anaerobik
Ciri-ciri :
  • Morfologi sel batang,lurus, atau lengkung, memperlihatkan banyak sekali pleomorfisme.
  • Motilitas, beberapa spesies nonmotil.
  • Anaerob obligat.
  • Habitat di rongga-rongga alamiah pada manusia dan hewan, juga saluran pencernaan serangga.
  • Patogenesitas.
Contoh : Desulfovibrio, Succinivibrio, Butyrivibrio, Selenomonas
10.  Kelompok 10 : Kokobasilus dan kokus gram negative
Ciri-ciri :
  • Morfologi sel : kokus, berpasangan (diplokokus),beberapa kokobasili (batang-batang pendek),terdapat tunggal dan berpasangan.
  • Nonmotil.
  • Gram negatif.
  • Aerobik.
  • Habitat di saluran lendir manusia dan hewan.
  • Patogenesitas.
Contoh : Neisseria gonorrhoeae dan Neisseria meningitidis.
11.  Kelompok 11 : Bakteri anaerobik gram negative
Ciri-ciri :
  • Morfologi sel sngat kecil sampai sel-sel bulat yang lebih besar.
  • Nonmotil.
  • Anaerobik.
  • Habitat di saluran pernafasan dan pencernaan manusia dan hewan.
  • Parasitik.
Contoh : Veillonella
12.  Kelompok 12 : bakteri kemolitotrofik gram negatif
Ciri-ciri :
  • Autotrofik.
  • Morfologi sel : bulat, batang, spiral, membran berlapis banyak pada beberapa spesies.
  • Motil karena flagella atau nonmotil.
  • Habitat di tanah, limbah, lingkungan akuatik, lingkungan alamiah yang banyak mengndung belerang, besi atau mangan.
Contoh : Nitrococcus
13.  Kelompok 13 : bakteri penghasil metan (metanogenik)
Ciri-ciri :
  • Autotrofik atau heterotrofik.
  • Morfologi sel : bola, batang, spiral.
  • Motil karena flagella kutub atau nonmotil.
  • Gram positif atau gram negatif.
  • Anaerobic.
  • Beberapa spesies termofilik.
  • Habitat di saluran gastrointestinal pada hewan, endapan pada lingkungan akuatik dan limbah.
Contoh : Methanospirillum.
14.  Kelompok 14 : kokus gram positif
Ciri-ciri :
  • Morfologi sel :kokus terdapat tunggal atau berpasangan, dalam rantai, paket, atau gerombol.
  • Nonmotil.
  • Gram positif.
  • Anaerobic fakultatif atau mikroaerofilik.
  • Heterotrofik.
  • Habitat di tanah, air tawar, kulit, dan selaput lendir pada binatang berdarah panas termasuk manusia.
  • Patogenesitas.
Contoh : Sarcina
15.  Kelompok 15 : batang dan kokus pembentuk endospora
Ciri-ciri :
  • Morfologi sel : batang.
  • Motil karena flagella atau nonmotil.
  • Reaksi gram : kebanyakan gram positif.
  • Aerobic, anaerobic fakultatif, anaerobic, atau mikroaerofilik.
  • Endospora.
  • Habitat di tanah, air, lingkungan akuatik, saluran pencernaan hewan dan manusia.
  • Patogenesitas.
Contoh : Sporosarcina
16.  Kelompok 16 : bakteri gram positif tak membentuk spora
Ciri-ciri :
  • Morfologi sel : Basilus terdapat tunggal atau dalam rantai.
  • Nonmotil.
  • Gram positif.
  • Anaerobic atau anaerobic fakultatif.
  • Habitat di produk persusuan, produk dari daging dan butiran, air, limbah, serta produk fermentasi, rongga mulut, vagina, serta saluran pencernaan makanan hewan termasuk manusia.
Contoh : Lactobacillus.
17.  Kelompok 17 : aktinomisetes dan organisme yang sekerabat
Ciri-ciri :
  • Morfologi sel sangat beragam dan pleomorfik, bentuk batang tak beraturan,filament, dan filamen bercabang, struktur miselium.
  • Nonmotil.
  • Gram positif.
  • Aerobic, anaerobic, atau anaerobic fakultatif.
  • Habitat di tanah, lingkungan akuatik, air, dan binatang serta manusia.
  • Patogenesitas.
contoh : Mycobacterium tubercolosis.
18.  Kelompok 18 : riktesia
Ciri-ciri :
  • Morfologi sel :batang pendek, atau lonjong.
  • Gram negatif.
  • Nonmotil.
  • Parasit obligat intraselular ( kultivasi laboratories dalam system kultur jaringan atau hewan).
  • Habitat di serangga pembawa, burung, dan mamalia terasuk manusia.
  • Patogenesitas.
Contoh : Chlamydia. Rickettsia prowazekii, Chlamydia trachomatis, Coxiella burnetii.
19.  Kelompok 19 : mikoplasma
Ciri-ciri :
  • Morfologi sel : tidak ada dinding sel sejati, kandungan sel terbungkus oleh membrn berlapis 3 yang tak kaku.
  • Nonmotil.
  • Gram negatif.
  • Anaerobic fakultatif.
  • Habitat di selaput lendir saluran pernafasan dan saluran alat kelamin bawah.
  • Patogenesitas.
Contoh : koloni mycoplasma molare, Mycoplasma mycoides, M. homonia, M. orale, Acholeplasma, Spiroplasma
  1. PENAMAAN BAKTERI
Di dalam biologi terdapat ketentuan dalam memberi nama suatu spesies. Carolus Linnaeus memberi nama spesies dengan dua kata yan diambil dari bahasa Latin atau dilatinkan. Pemberian nama dengan dua kata itu dikenal dengan istilah binomial nomenklatur. Ketentuan penamaan tersebut adalah sebagai berikut:
  1. Nama spesies terdiri dari dua kata dalam bahasa Latin atau kata yang dilatinkan.
  2. Nama pertama menunjukan nama genus, oleh sebab itu huruf pertama menggunakan huruf kapital.
  3. Nama kedua merupakan nama spesifik atau penunjuk jenis yang huruf awalnya ditulis dengan huruf kecil.
  4. Nama spesies dicetak miring atau digaris bawah, atau dicetak dengan huruf yang berbeda dengan teks yang lain. Tujuan dicetak miring atau diberi garis bawah adalah agar nama-nama itu mudah terbaca di dalam teks.
  5. Nama ilmiah yang lengkap perlu mencantumkan nama penulis (nama keluarga atau singkatannya). Penulis adalah orang yang pertama kali memberi nama, mendeskripsikan, dan menerbitkan publikasi tentang organisme tersebut.
Sebagai contoh kita ambil Streptococcus lactis, yaitu yang terkenal sebagai pengasam susu. Bakteri ini termasuk :
  1. Dunia (Regnum) – Tumbuhan
  2. Divisi – Protophyta
  3. Klas – Schizomycetes
  4. Ordo – Eubacteriales
  5. Sub-ordo – Eubacteriineae
  6. Famili – Lactobacteriaceae
  7. Sub-famili – Streptococceae
  8. Genus – Streptococcus
  9. Spesies – lactis
Bakteri (dari kata Latin bacterium; jamak: bacteria) adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel.[2] Organisme ini termasuk ke dalam domain prokariota dan berukuran sangat kecil (mikroskopik), serta memiliki peran besar dalam kehidupan di bumi.[2] Beberapa kelompok bakteri dikenal sebagai agen penyebab infeksi dan penyakit, sedangkan kelompok lainnya dapat memberikan manfaat dibidang pangan, pengobatan, dan industri.[3] Struktur sel bakteri relatif sederhana: tanpa nukleus/inti sel, kerangka sel, dan organel-organel lain seperti mitokondria dan kloroplas.[4] Hal inilah yang menjadi dasar perbedaan antara sel prokariot dengan sel eukariot yang lebih kompleks.[5]
Bakteri dapat ditemukan di hampir semua tempat: di tanah, air, udara, dalam simbiosis dengan organisme lain maupun sebagai agen parasit (patogen), bahkan dalam tubuh manusia.[6][7][8][9] Pada umumnya, bakteri berukuran 0,5-5 μm, tetapi ada bakteri tertentu yang dapat berdiameter hingga 700 μm, yaitu Thiomargarita.[10] Mereka umumnya memiliki dinding sel, seperti sel tumbuhan dan jamur, tetapi dengan bahan pembentuk sangat berbeda (peptidoglikan).[11] Beberapa jenis bakteri bersifat motil (mampu bergerak) dan mobilitasnya ini disebabkan oleh flagel.[12]
CIRI-CIRI UMUM
-
Tubuh uniseluler (bersel satu)
-
Tidak berklorofil (meskipun begitu ada beberapa jenis bakteri yang memiliki pigmen seperti klorofil sehingga mampu berfotosintesis dan hidupnya autotrof
-
Reproduksi dengan cara membelah diri (dengan pembelahan Amitosis)
-
Habitat: bakteri hidup dimana-mana (tanah, air, udara, mahluk hidup)
-
Satuan ukuran bakteri adalah mikron (10-3)
Gbr. arsitektur suatu sel bakteri yang khas


BENTUK-BENTUK BAKTERI
-
Kokus
: bentuk bulat, monokokus, diplokokus, streptokokus,
stafilokokus, sarkina
-
Basil
: bentuk batang, diplobasil, streptobasil
-
Spiral
: bentuk spiral, spirilium (spiri kasar), spirokaet (spiral halus)
-
Vibrio
: bentuk koma



ALAT GERAK BAKTERI
Beberapa bakteri mampu bergerak dengan menggunakan bulu cambuk/flagel. Berdasarkan ada tidaknya flagel dan kedudukan flagel tersebut, kita mengenal 5 macam bakteri.

-
Atrich
: bakteri tidak berflagel. contoh: Escherichia coli
-
Monotrich
: mempunyai satu flagel salah satu ujungnya. contoh:
Vibrio cholera
-
Lopotrich
: mempunyai lebih dari satu flagel pada salah satu
ujungnya. contoh: Rhodospirillum rubrum
-
Ampitrich
: mempunyai satu atau lebih flagel pada kedua
ujungnya. contoh: Pseudomonas aeruginosa
-
Peritrich
: mempunyai flagel pada seluruh permukaan tubuhnya.
contoh: salmonella typhosa
NUTRISI BAKTERI
  1. Dengan dasar cara memperoleh makanan, bakteri dapat dibedakan menjadi dua:
    Bakteri heterotrof: bakteri yang tidak dapat mensintesis makanannya sendiri. Kebutuhan makanan tergantung dari mahluk lain. Bakteri saprofit dan bakteri parasit tergolong bakteri heterotrof.
  2. Bakteri autotrofl bakteri yagn dapat mensistesis makannya sendiri. Dibedakan menjadi dua yaitu (1) bakteri foto autotrof dan (2) bakteri kemoautotrof.
KEBUTUHAN AKAN OKSIGEN BEBAS
Dengan dasar kebutuhan akan oksigen bebas untuk kegiatan respirasi, bakteri dibagi menjadi 2:
- Bakteri aerob: memerlukan O2 bebas untuk kegiatan respirasinya
- Bakteri anaerob : tidak memerlukan O2 bebas untu kegiatan
respirasinya.
PERTUMBUHAN BAKTERI
dipengaruhi oleh beberapa faktor :

  1. Temperatur, umumnya bakteri tumbuh baik pada suhu antara 25 - 35 derajat C.
  2. Kelmbaban, lingkungan lembab dan tingginya kadar air sangat menguntungkan untuk pertumbuhan bakteri
  3. Sinar Matahari, sinar ultraviolet yang terkandung dalam sinar matahari dapat mematikan bakteri.
  4. Zat kimia, antibiotik, logam berat dan senyawa-senyawa kimia tertentu dapat menghambat bahkan mematikan bakteri.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Mikroorganisme merupakan suatu kelompok organisme yang tidak dapat dilihat dengan menggunakan mata telanjang, sehingga diperlukan alat bantu untuk dapat melihatnya seperti mikroskop, lup dan lain-lain.
Klasifikasi adalah suatu istilah yang berkaitan dan sering kali digunakan atau dipertukarka dengan taksonomi.
Mikroorganisme terbagi menjadi dua kelopok yaitu:
1.      Karyota, yaitu kelompok mikroba yang sudah mempunyai inti yang jelas atau sudah terdiferensiasi.
2.      Prokaryota, yaitu kelompok mikroba yang tidak mempunyai inti yang jelas atau tidak terdiferensiasi.
Ciri-ciri utama suatu mikroorganisme yaitu:
a)      Morfologi
b)      Sifat Kimiawi
c)      Sifat Biakan
d)     Sifat Metabilisme
e)      Sifat Antigenik
f)       Sifat Genetik
g)      Patogenitas
h)      Sifat Ekologi
Mikroorganisme memiliki peranan dalam kehidupan, baik yang merugikan maupun yang menguntungkan yaitu:
·         Peranan yang Merugikan
v  Penyebab penyakit, baik pada manusia, hewan maupun tumbuhan
Misalnya Strptococcus pneumoniae penyebab pneumonia dan Corynebacterium diphtheriae penyebab dipteri.
v  Penyebab kebusukan makanan (spoilage)
Adanya kebusukan pada makanan dapat disebabkan oleh beberapa jenis bakteri yang tumbuh dalam makanan tersebut. Beberapa di antara mikroorganisme dapat mengubah rasa beserta aroma dari makanan sehingga dianggap merupakan mikroorganisme pembusuk.
·         Peranan yang Menguntungkan
Contoh dalam bidang pertanian mikroorganisme dapat digunakan untuk peningkatan kesuburan tanah melalui fiksasi N2, siklus nutrien, dan peternakan hewan.
PERTUMBUHAN BAKTERI
dipengaruhi oleh beberapa faktor :

  1. Temperatur, umumnya bakteri tumbuh baik pada suhu antara 25 - 35 derajat C.
  2. Kelmbaban, lingkungan lembab dan tingginya kadar air sangat menguntungkan untuk pertumbuhan bakteri
  3. Sinar Matahari, sinar ultraviolet yang terkandung dalam sinar matahari dapat mematikan bakteri.
  4. Zat kimia, antibiotik, logam berat dan senyawa-senyawa kimia tertentu dapat menghambat bahkan mematikan bakteri.
BENTUK-BENTUK BAKTERI
-
Kokus
: bentuk bulat, monokokus, diplokokus, streptokokus,
stafilokokus, sarkina
-
Basil
: bentuk batang, diplobasil, streptobasil
-
Spiral
: bentuk spiral, spirilium (spiri kasar), spirokaet (spiral halus)
-
Vibrio
: bentuk koma



DAFTAR PUSTAKA

1.      ^ "Bacteria (eubacteria)". Taxonomy Browser. NCBI. Diakses pada 10 September 2008.
2.       Madigan MT (2009). Brock Biology of Microorganisms Twelfth Edition.
3.      ^ Berg JM, Tymoczko JL Stryer L (2002). Molecular Cell Biology (edisi ke-5th). WH Freeman. ISBN 0-7167-4955-6.
4.      ^ Berg JM, Tymoczko JL Stryer L (2002). Molecular Cell Biology (edisi ke-5th). WH Freeman. ISBN 0-7167-4955-6.
5.       Todar K. 2008. Online Textbook of Bacteriology. http://www.textbookofbacteriology.net/index.html [diakses pada 21 Juni 2011].
6.      ^ Anesti V, McDonald IR, Ramaswamy M, Wade WG, Kelly DP, Wood AP. 2005. Isolation and molecular detection of methylotrophic bacteria occurring in the human mouth. Environ Microbiol 7(8):1227-38.
7.      ^ Gallego V, Garcia MT, Ventosa A. 2005.Methylobacteriumvariabile sp. nov., a methylotrophic bacterium isolated froman aquatic environment. Int J Syst Evol Microbiol 55:1429-33.
8.      ^ Pasamba EM, Demigillo RM, Lee AC. 2007. Antibiograms of pink pigmented facultative methylotrophic bacterial isolates fromvarious sources. Philipp Scient 44:47-56.
9.      ^ Sorokin DY, Trotsenko YA, Doronina NV, Tourova TP, Galinski EA, Kolganova TV, Muyzer G. 2005. Methylohalomonas lacus gen. nov., sp. nov.and Methylonatrum kenyense gen. nov., sp. nov., methylotrophic gamma proteobacteria fromhypersaline lakes. Int J Syst Evol Microbiol 57: 2762–69.
10.  ^ Gray ND dan Head IM (2005). Microorganisms and Earth Systems; Advances in Geomicrobiology. ISBN 0-521-86222-1.